Perhapi Ungkap Tiga Alasan Blok Masela Harus Pakai Kilang Darat

Kamis, 10 Maret 2016 - 23:04 WIB
Perhapi Ungkap Tiga...
Perhapi Ungkap Tiga Alasan Blok Masela Harus Pakai Kilang Darat
A A A
JAKARTA - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) menerangkan tiga alasan kenapa skema dengan pipa atau kilang darat (onshore) merupakan yang terbaik untuk pengembangan Blok Masela, Maluku‎. Ketua Perhapi, Budi Santoso menjelaskan yang pertama adalah konsep awal pembangunan sumber daya alam (SDA) yang harus mengacu pada pertumbuhan regional daerah setempat.

"Artinya, setiap ada pembangunan sumber daya gas, harus bisa menumbuhkan perekonomian daerah dimana gas itu ada," ucap dia ketika dihubungi Sindonews di Jakarta, Kamis (10/3/2016).

(Baca Juga: Ribut Blok Masela, RI Tertinggal dari Malaysia Soal FLNG)

Dia menambahkan skema kilang darat akan lebih bagus untuk Blok Masela karena semahal-mahalnya pembangunan kilang darat masih berpotensi untuk menimbulkan multiplier efek. "Dimana daerah tersebut (Maluku, Ambon) diharapkan bisa tumbuh. Bontang itu tumbuh karena ada gas disitu. Jadi pertama yang harus dilihat pemerintah bukan hanya cost. Tapi menumbuhkan daerah dimana gas itu ada," lanjutnya.

Lanjut dia, alasan kedua yakni harus bisa menyerap sektor teknologi atau produk nasional. Pasalnya dengan pembangunan di darat, pemerintah tidak perlu alat yang terlalu canggih untuk mengembangkan teknologinya. Hal ini karena Indonesia sudah memiliki pengalaman membangun kilang di daratan.

"Kalau ada di darat, itu tidak perlu teknologi canggih. Artinya, pasti kontraktor nasional Indonesia bisa berperan banyak," jelas dia.

Ketiga menurutnya jika kilang itu ada di darat, maka semua industri-industri yang berbasis gas alam bisa ditumbuhkan.

"Pupuk misalnya, atau untuk petrokimia yang lain. Jadi saya melihat, di darat lebih banyak manfaatnya dibandingkan kilang terapung. Nah, ini pemerintah juga harus melihat bahwa gas alam ini tidak cuma buat bahan bakar. Tapi menumbuhkan lapangan kerja di daerah sekitar gas itu dibangun," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7110 seconds (0.1#10.140)