Klarifikasi Hitungan Kilang Blok Masela, Rizal Ramli Temui Inpex

Jum'at, 11 Maret 2016 - 20:20 WIB
Klarifikasi Hitungan Kilang Blok Masela, Rizal Ramli Temui Inpex
Klarifikasi Hitungan Kilang Blok Masela, Rizal Ramli Temui Inpex
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli beberapa waktu lalu diterangkan telah melakukan pertemuan dengan investor existing di blok Masela‎, Maluku yakni Inpex Corporation. Pertemuan tersebut menurut Tenaga Ahli Menko bidang Kemaritiman, Abdul Rachim untuk mengklarifikasi pernyataan mereka terkait hitungan investasi pengembangan kilang LNG terapung (floating LNG/offshore).

Inpex dan Shell mengklaim bahwa pembangunan kilang laut untuk Blok Masela diklai‎m lebih murah dibanding kilang pipanisasi darat (onshore). "‎Bahwa ada pertemuan Pak Menko dengan Inpex, itu betul. Pak Menko mengklarifikasi apa maksudnya itu (kilang di laut lebih murah dari kilang di darat)," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (11/3/2016).

(Baca Juga: Penyebab Kisruh Rizal Ramli-Sudirman Said Soal Blok Masela)

Dia menambahkan dalam pertemuan tersebut Menko Rizal Ramli menantang Inpex untuk mempertanggungjawabkan hitungan yang menyebutkan bahwa pengembangan kilang laut hanya butuh investasi sekitar USD14,8 miliar untuk kapasitas 7,5 juta ton LNG per tahun. Padahal proyek serupa di Australia untuk kapasitas 3,6 juta ton LNG per tahun membutuhkan ‎investasi USD12,6 miliar.

"‎Pertanyaannya Pak Menko adalah berani tidak mereka mempertanggungjawabkan hitungan itu bahwa di laut hanya USD14,8 miliar. Yakin tidak hitungannya itu? Yakin kata Inpex," imbuh dia.

(Baca Juga: Blok Masela Ricuh, Tim Rizal Ramli Pede Shell-Inpex Tak Kabur)

Melihat keyakinan tersebut, sambungnya, Menko Rizal akhirnya menantang Inpex agar cost recovery yang akan dibayarkan pemerintah dipatok USD14,8 miliar. Sementara jika terjadi kelebihan biaya, Inpex yang harus menanggungnya.

"Jadi kalau harganya nanti melambung, dibayar sendiri sama Inpex. Berani tidak tanda tangan itu? Tidak berani. Artinya Inpex tidak tanggung jawab sama hitungannya itu. Jadi itulah yang terjadi dalam pertemuan itu," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6395 seconds (0.1#10.140)