Pemerintah Sebut Kemacetan Picu Lamanya Dwelling Time

Senin, 14 Maret 2016 - 14:35 WIB
Pemerintah Sebut Kemacetan Picu Lamanya Dwelling Time
Pemerintah Sebut Kemacetan Picu Lamanya Dwelling Time
A A A
JAKARTA - Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman Agung Kuswandono mengatakan, permasalahan kemacetan di Tanjung Priok menjadi salah satu penyebab molornya dwelling time. Untuk itu, pihaknya segera membenahi infrastruktur di wilayah tersebut.

Menurutnya, untuk keluar dari pelabuhan Tanjung Priok, jalan-jalan raya di sekitar pelabuhan tersebut sudah sangat macet dan menyebabkan kontainer tidak bisa sampai tepat waktu.

"Yang perlu kita bereskan itu salah satunya di Tanjung Priok. Infrastutkur di sana itu, baru keluar pelabuhan saja sudah macet. Makanya, kita akan perbaiki," katanya di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (14/3/2016).

Namun demikian, kata dia, tidak akan serta merombak. Semua harus dilakukan secara bertahap karena terlalu ruwet. "Kita akan rombak secara bertahap, step by step. Enggak bisa serta-merta langsung merombak," ujar Agus.

Untuk dwelling time sendiri, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meminta bea cukai untuk memangkas waktu dwelling time menjadi tiga hari. Pihaknya berjanji akan mencari celah pemangkasan tersebut. "Ya namanya Presiden minta kita usahakan bisa. Makannya kita rapat untuk mencari celah mana lagi yang bisa kita pangkas," tuturnya.

Pihaknya mengaku sudah banyak membereskan, dari mulai pre clearence, deregulasi-deregulasinya sudah dibereskan, custome clearence sudah 0,4 hari dan post clearence juga dibereskan.

"Untuk custome clearence itu sudah enggak bisa dipangkas lagi. Enggak bisa dipres lagi. Kalau sampai di pres lagi, itu enggak akan ada pemeriksaan," kata dia.

Semua pihak, kata Agung sangat berusaha keras untuk memperbaiki dirinya masing-masing. Jadi, effort ini yang akn disupport oleh Kemenko Kemaritiman. "Perdagangan sudah ngurangi, bea cukai perbaiki sistemnya, semua bergerak, Pelindo juga memperbaiki sistem pelabuhan," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6961 seconds (0.1#10.140)