Bursa Asia Mixed, IHSG Dibuka Melemah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka di jalur merah alias berkurang 11,21 poin atau 0,23% ke level 4.874,50 seiring variatifnya bursa saham Asia.
Sementara, IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat tipis 0,02 poin atau 0,00% ke level 4.885,71 ketika bursa Jepang memerah sendiri di tengah menguatnya mayoritas bursa saham Asia.
Seperti dikutip dari CNBC hari ini, pasar Asia diperdagangkan mixed (variatif), dengan beberapa analis memprediksi pekan ini cukup tenang menjelang tidak adanya data ekonomi utama dari AS dan China.
Indeks Kospi naik 0,44%, dan indeks di Australia ASX 200 turun 0,21%. Indeks acuan Australia dibebani oleh kerugian dalam sub index energi yang turun 1,32% dan sub indeks keuangan lebih rendah 0,49%.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 yang turun 1,25% pada Jumat kemarin di level 16.724,81, ditutup untuk libur publik. Indeks berada di bawah tekanan akhir pekan lalu, menyusul kekuatan baru dalam yen terhadap USD. Di mana USD/yen diperdagangkan turun 0,17% ke level 111,36, setelah pada Jumat berada di level 111,55.
Sektor saham hari ini bergerak variatif. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah aneka industri yang naik 1,34%. Sementara, saham yang melemah terdalam adalah konsumer yang melemah 1,21%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp26 triliun dengan 8 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp1,30 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp15,57 miliar dan aksi beli Rp16,88 miliar. Tercatat 14 saham menguat, 16 saham melemah dan 14 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp125 menjadi Rp7.000, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp25 Menjadi Rp6.700, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik Rp35 menjadi Rp1.795.
Sementara, saham-saham yang menurun di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun Rp1.300 menjadi Rp100.500, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp475 menjadi Rp2.200, dan PT Uniliver Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp450 menjadi Rp44.000.
Sementara, IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat tipis 0,02 poin atau 0,00% ke level 4.885,71 ketika bursa Jepang memerah sendiri di tengah menguatnya mayoritas bursa saham Asia.
Seperti dikutip dari CNBC hari ini, pasar Asia diperdagangkan mixed (variatif), dengan beberapa analis memprediksi pekan ini cukup tenang menjelang tidak adanya data ekonomi utama dari AS dan China.
Indeks Kospi naik 0,44%, dan indeks di Australia ASX 200 turun 0,21%. Indeks acuan Australia dibebani oleh kerugian dalam sub index energi yang turun 1,32% dan sub indeks keuangan lebih rendah 0,49%.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 yang turun 1,25% pada Jumat kemarin di level 16.724,81, ditutup untuk libur publik. Indeks berada di bawah tekanan akhir pekan lalu, menyusul kekuatan baru dalam yen terhadap USD. Di mana USD/yen diperdagangkan turun 0,17% ke level 111,36, setelah pada Jumat berada di level 111,55.
Sektor saham hari ini bergerak variatif. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah aneka industri yang naik 1,34%. Sementara, saham yang melemah terdalam adalah konsumer yang melemah 1,21%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp26 triliun dengan 8 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp1,30 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp15,57 miliar dan aksi beli Rp16,88 miliar. Tercatat 14 saham menguat, 16 saham melemah dan 14 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp125 menjadi Rp7.000, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp25 Menjadi Rp6.700, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik Rp35 menjadi Rp1.795.
Sementara, saham-saham yang menurun di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun Rp1.300 menjadi Rp100.500, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp475 menjadi Rp2.200, dan PT Uniliver Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp450 menjadi Rp44.000.
(izz)