Perindo Fokus Perjuangkan Masyarakat Ekonomi Lemah

Rabu, 23 Maret 2016 - 00:33 WIB
Perindo Fokus Perjuangkan Masyarakat Ekonomi Lemah
Perindo Fokus Perjuangkan Masyarakat Ekonomi Lemah
A A A
PALU - Partai Perindo fokus memperjuangkan masyarakat ekonomi lemah seperti UMKM, petani, nelayan, dan buruh agar bisa berkembang, produktif hingga akhirnya mandiri. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat melantik pengurus 117 DPC se-Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (22/3/2016).

”Membangun bangsa adalah membangun masyarakat sehingga mereka bisa berkembang, produktif dan mandiri,” kata HT di hadapan ribuan kader yang menghadiri pelantikan DPC Perindo Sulawesi Tengah tersebut. Dengan pelantikan tersebut saat ini total DPC Partai Perindo di seluruh Indonesia yang telah dilantik sejumlah 3.672 DPC.

Dia mengatakan, program-program Partai Perindo menyentuh langsung masyarakat ekonomi lemah. Membangun masyarakat yang sebelumnya tidak produktif menjadi produktif. Program terkait UMKM misalnya, partai yang dideklarasikan 7 Februari 2015 ini mendistribusikan ribuan gerobak usaha di berbagai daerah di Tanah Air.

”Konsep kita membangun masyarakat yang ketinggalan. Bagaimana mereka yang penghasilannya kecil atau mungkin kena PHK, bisnisnya tutup, bisa terbangun dan akhirnya berkembang sampai akhirnya mandiri. Kalau mandiri, mudah-mudahan mereka bisa membangun yang lain,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, selama ini masyarakat menengah ke bawah menghadapi berbagai kendala sehingga sulit berkembang. Mereka membutuhkan perlakuan khusus yakni modal dengan akses mudah dan bunga murah, pelatihan keterampilan dan perlindungan.

”Sekarang pemerintah mencoba membantu UMKM dengan menurunkan suku bunga KUR dari 22% menjadi 9%, apakah itu membantu? Tentu. Bunganya harus murah dan mudah diperolehnya. Kalau murah tapi susah dapatnya, percuma. Tapi yang dibutuhkan mereka bukan itu saja, mereka butuh pelatihan,” terangnya.

Hary menjelaskan, sekitar 49% masyarakat Indonesia berpendidikan SD ke bawah. Untuk itu, mereka membutuhkan pelatihan keterampilan agar lebih produktif. Selain itu, masyarakat menengah ke bawah membutuhkan perlindungan. Petani misalnya, harus dilindungi dari serbuan produk impor saat panen raya.

”Tahun lalu saya didatangi sekelompok petani tebu dari Jawa Tengah. Mereka mengatakan, setiap panen tebu keran impor dibuka sehingga harga hasil panen mereka jatuh. Mereka terpaksa menjual murah dan rugi. Jadi yang diminta sederhana, proteksi,” kata HT.

Menurutnya, konsep membangun Indonesia yang selama ini keliru harus segera diperbaiki. Dengan perlakuan khusus tersebut, masyarakat menengah ke bawah akan tumbuh lebih cepat sehingga jumlah masyarakat menengah ke atas meningkat jumlahnya. ”Ekonomi Indonesia akan ditopang lebih banyak orang. Di situlah Indonesia akan lebih cepat menjadi negara maju,” tegasnya.

Ketua DPW Partai Perindo Sulawesi Tengah Clement Efraim mengungkapkan, seluruh kader dan pengurus terus bekerja untuk memantapkan struktur. Pembentukan dan pelantikan pengurus DPC sudah rampung dan kini fokusnya membangun kepengurusan di tingkat ranting atau DPRt. ”Saya yakin kepengurusan yang solid menjadi karpet merah kita untuk menuju kemenangan Partai Perindo di 2019,” jelasnya.

Dia menambahkan, seluruh kader dan pengurus Partai Perindo Sulawesi Tengah akan bersinergi untuk mewujudkan apa yang diperjuangkan partai yakni menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang sejahtera. ”Kita ingin Indonesia lebih baik, lebih maju dan sejahtera sesuai cita-cita partai yang kita cintai ini,” tuturnya.
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5670 seconds (0.1#10.140)