IHSG Dibuka Tiarap Iringi Bursa Saham Asia
IHSG Dibuka Tiarap Iringi Bursa Saham Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka masih betah di jalur merah alias berkurnag 16,03 poin atau 0,33% ke level 4.838,14 seiring melemahnya bursa saham Asia.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup turun tipis atau berkurang 1,93 poin atau 0,04% ke level 4.854,18 di tengah mayoritas melemahnya bursa saham Asia.
Seperti dikutip dari CNBC, pasar saham Asia hari ini melemah, menyusul kerugian dalam ekuitas AS semalam di tengah penurunan harga minyak.
Indeks Jepang Nikkei 225 turun 0,79%, sedangkan indeks Korea Selatan Kospi turun 0,51%, dan Indeks di Australia, ASX 200 juga terlihat turun 0,93%. Sub indeks keuangan melemah 1,95%, membebani indeks ASX. Saham perbankan yang melemah tajam, dengan ANZ turun 5,37%, Westpac turun 3,65%, dan NAB jatuh 2,35%.
ANZ mengatakan, pasar mengharapkan pada semester I/2016 biaya kredit meningkat setidaknya ada tambahan 100 juta dolar Australia. Di sisi lain, penambang Australia juga sebagian besar lebih rendah, berikut harga komoditas lemah. Harga logam dasar di London Metal Exchange (LME) sebagian besar lebih rendah.
Sektor saham hari ini mayoritas tidak berdaya. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor perkebunan yang melemah hingga 1,03%. Sementara, sektor yang menguat adalah infrastuktur yang naik 0,37%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp58 miliar dengan 29 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp3,36 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp31,12 miliar dan aksi beli Rp34,48 miliar. Tercatat 31 saham menguat, 41 saham melemah dan 44 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) niak Rp500 menjadi Rp8.000, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik Rp25 menjadi Rp5.625, dan PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) Rp17 menjadi Rp142.
Sementara, saham-saham yang menurun di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun Rp500 menjadi Rp99.500, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp350 menjadi Rp60.800, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp200 menjadi Rp17.900.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup turun tipis atau berkurang 1,93 poin atau 0,04% ke level 4.854,18 di tengah mayoritas melemahnya bursa saham Asia.
Seperti dikutip dari CNBC, pasar saham Asia hari ini melemah, menyusul kerugian dalam ekuitas AS semalam di tengah penurunan harga minyak.
Indeks Jepang Nikkei 225 turun 0,79%, sedangkan indeks Korea Selatan Kospi turun 0,51%, dan Indeks di Australia, ASX 200 juga terlihat turun 0,93%. Sub indeks keuangan melemah 1,95%, membebani indeks ASX. Saham perbankan yang melemah tajam, dengan ANZ turun 5,37%, Westpac turun 3,65%, dan NAB jatuh 2,35%.
ANZ mengatakan, pasar mengharapkan pada semester I/2016 biaya kredit meningkat setidaknya ada tambahan 100 juta dolar Australia. Di sisi lain, penambang Australia juga sebagian besar lebih rendah, berikut harga komoditas lemah. Harga logam dasar di London Metal Exchange (LME) sebagian besar lebih rendah.
Sektor saham hari ini mayoritas tidak berdaya. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor perkebunan yang melemah hingga 1,03%. Sementara, sektor yang menguat adalah infrastuktur yang naik 0,37%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp58 miliar dengan 29 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp3,36 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp31,12 miliar dan aksi beli Rp34,48 miliar. Tercatat 31 saham menguat, 41 saham melemah dan 44 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) niak Rp500 menjadi Rp8.000, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik Rp25 menjadi Rp5.625, dan PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) Rp17 menjadi Rp142.
Sementara, saham-saham yang menurun di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun Rp500 menjadi Rp99.500, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp350 menjadi Rp60.800, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp200 menjadi Rp17.900.
(izz)
Explore More