Layanan Perlu Ditingkatkan, Tiket Bandara Adisutjipto Belum Naik
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto belum akan menaikkan Passenger Service Charge (PSC) meskipun Bandara Ahmad Yani (Semarang) dan Bandara Adi Soemarmo (Solo) sudah menaikkan tiket masuk. Hal ini karena Bandara Adisutjipto belum bisa meningkatkan pelayanan.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Kol Pnb Agus Pandu Purnomo mengungkapkan pihaknya sudah mengusulkan kenaikan PSC pada tahun lalu. Namun, usulan tersebut belum disetujui Kementerian Perhubungan. “Wajar, karena kami belum bisa meningkatkan pelayanan,” ucapnya, Jumat (25/3/2016).
Menurut Agus, saat ini kenyamanan Bandara Adisutjipto belum ideal karena kapasitasnya kurang memadai. Kenaikan PSC terkait dengan peningkatan pelayanan dan berhubungan erat dengan kenyamanan penumpang. Tahun ini, Bandara Adisutjipto sudah ada upaya peningkatan pelayanan dengan menambah terminal B sehingga penumpang tidak sesak di Terminal A.
Ke depan, bandara juga akan memperluas Apron sehingga ada penambahan parking stain. Kemudian memperluas ruang tunggu bandara dari kapasitas 800 orang, menjadi 1.800 orang penumpang. Sehingga nanti akan menggeser ruangan untuk penumpang. “Kalau menurut penilaian Dirjen Perhubungan Udara sebenarnya sudah wajar kalau dinaikkan,” imbuhnya.
Saat ini, biaya PSC Bandara Adisutjipto sekitar Rp35.000, besaran tersebut sudah bertahan sekitar enam tahun terakhir.
Terkait kenaikan PSC, akan menolong pengelola bandara meningkatkan pemasukan. Saat ini pemasukan pengelola hanya berasal dari PSC dan penyewaan stan-stan atau kios-kios di bandara. Pemasukan dari pengaturan lalu lintas udara sudah dihentikan sejak diambil alih oleh Air Station.
“Ya, kita hanya dari itu saja penghasilannya. Tetapi biar bagaimanapun kami tetap memberikan layanan prima meskipun tidak ada kenaikan PSC,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Quality dan Safety Manajer, Suwito. Dia menyebutkan, meskipun tahun ini tidak ada kenaikan PSC, tetapi pihaknya berupaya meningkatkan pelayanan. Selain pembukaan parking stain dan perluasan apron, pihaknya juga berencana membeli dua mobil golf. Dua mobil golf tersebut akan digunakan untuk membantu penumpang yang kesulitan menjangkau pesawat dengan jalan kaki.
“Kami juga akan buat kayak tangga berjalan di tengah-tengah ruang tunggu langsung ke dekat pesawat,” tuturnya.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Kol Pnb Agus Pandu Purnomo mengungkapkan pihaknya sudah mengusulkan kenaikan PSC pada tahun lalu. Namun, usulan tersebut belum disetujui Kementerian Perhubungan. “Wajar, karena kami belum bisa meningkatkan pelayanan,” ucapnya, Jumat (25/3/2016).
Menurut Agus, saat ini kenyamanan Bandara Adisutjipto belum ideal karena kapasitasnya kurang memadai. Kenaikan PSC terkait dengan peningkatan pelayanan dan berhubungan erat dengan kenyamanan penumpang. Tahun ini, Bandara Adisutjipto sudah ada upaya peningkatan pelayanan dengan menambah terminal B sehingga penumpang tidak sesak di Terminal A.
Ke depan, bandara juga akan memperluas Apron sehingga ada penambahan parking stain. Kemudian memperluas ruang tunggu bandara dari kapasitas 800 orang, menjadi 1.800 orang penumpang. Sehingga nanti akan menggeser ruangan untuk penumpang. “Kalau menurut penilaian Dirjen Perhubungan Udara sebenarnya sudah wajar kalau dinaikkan,” imbuhnya.
Saat ini, biaya PSC Bandara Adisutjipto sekitar Rp35.000, besaran tersebut sudah bertahan sekitar enam tahun terakhir.
Terkait kenaikan PSC, akan menolong pengelola bandara meningkatkan pemasukan. Saat ini pemasukan pengelola hanya berasal dari PSC dan penyewaan stan-stan atau kios-kios di bandara. Pemasukan dari pengaturan lalu lintas udara sudah dihentikan sejak diambil alih oleh Air Station.
“Ya, kita hanya dari itu saja penghasilannya. Tetapi biar bagaimanapun kami tetap memberikan layanan prima meskipun tidak ada kenaikan PSC,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Quality dan Safety Manajer, Suwito. Dia menyebutkan, meskipun tahun ini tidak ada kenaikan PSC, tetapi pihaknya berupaya meningkatkan pelayanan. Selain pembukaan parking stain dan perluasan apron, pihaknya juga berencana membeli dua mobil golf. Dua mobil golf tersebut akan digunakan untuk membantu penumpang yang kesulitan menjangkau pesawat dengan jalan kaki.
“Kami juga akan buat kayak tangga berjalan di tengah-tengah ruang tunggu langsung ke dekat pesawat,” tuturnya.
(dmd)