BUMN Bisa Ambil Blok Masela jika Inpex Mundur
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa mengambil alih pengelolaan Blok Masela jika Inpex Corporation mundur. Hal ini menyusul keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih pengelolaan kilang abadi tersebut dilakukan di darat (onshore).Wakil Ketua Umum dan Koordinator Kadin, Andi Rukman Karumpa meminta agar proyek ini jangan sampai terhenti di tengah jalan sehingga diharapkan konsorsium BUMN bersiap melanjutkan pengelolaan tersebut. Selama ini dua investor Blok Masela, yakni Inpex dan Shell mengharapkan pembangunan kilang dengan cara offshore."Presiden Joko Widodo telah memutus pengelolaan Blok Masela dilakukan di darat. Atas keputusan itu, ditenggarai kontraktor asing Inpex Corporation Blok Masela akan mengundurkan diri," ujarnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (27/3/2016).Andi mengatakan, bila perusahaan Jepang tersebut mundur pihaknya mendorong agar pengelolaan lapangan migas Blok Masela di Maluku dikelola sendiri oleh negara. Hal ini akan berkontribusi besar bagi perekonomian negara.Dia menjelaskan, dengan pengelolaan patungan bersama investor asing maka pendapatan pemerintah sekitar USD40 miliar hingga USD51 miliar dan dapat menumbuhkan perekonomian sekitar USD126 miliar.Kendati demikian, Andi memperkirakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Blok Masela, Inpex Corporation tetap akan mengelola proyek di Laut Arafura, Maluku tersebut. "Perusahaan Jepang itu telah mengalokasikan dana hingga USD2 miliar untuk persiapan eksplorasi ladang migas terbesar," pungkasnya.Baca juga:Inpex Akui Akan Lakukan Pengurangan Pekerja di Blok MaselaBlok Masela Pakai Kilang Darat, Shell-Inpex Diminta Hitung UlangDPR Nilai Pemerintah Tidak Konsisten Soal Blok Masela
(dmd)