Ini Pesan Menpar untuk Masyarakat yang Tinggal di Destinasi Pariwisata
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berpesan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di destinasi wisata untuk terus berkomitmen menjaga keindahan alam dan budayanya masing-masing sebagai aset wisata.
Terciptanya kondisi alam serta budaya yang terjaga maka dia meyakinkan akan berdampak pada kunjungan turis baik lokal maupun mancanegara.
"Nature dan culture yang semakin dilestarikan, akan semakin menyejahterakan," ujar Arief, saat menjadi bintang tamu dalam HUT Ke-10 MNC News dengan tema "A Decade of Dedication" di Gedung SINDO Jakarta, Senin (28/3/2016).
Arief menitikberatkan betul pada upaya masyarakat untuk menjaga apa yang dimiliki saat ini. Dia mengingatkan apabila alam maupun budaya tidak dijaga maka kerusakan maupun kepunahan budaya akan mengancam.
"Seperti masalah kebersihan mohon diperhatikan, jangan sampai ada anekdot (daerah wisata) kotor atau mushola tidak layak," jelas Arief.
Dia menambahkan, untuk tahun ini Kemenpar smenargetkan mampu menggaet 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia. "Target ini kita harus terima, karena negara lain sudah lebih tinggi dari itu," pungkasnya.
Terciptanya kondisi alam serta budaya yang terjaga maka dia meyakinkan akan berdampak pada kunjungan turis baik lokal maupun mancanegara.
"Nature dan culture yang semakin dilestarikan, akan semakin menyejahterakan," ujar Arief, saat menjadi bintang tamu dalam HUT Ke-10 MNC News dengan tema "A Decade of Dedication" di Gedung SINDO Jakarta, Senin (28/3/2016).
Arief menitikberatkan betul pada upaya masyarakat untuk menjaga apa yang dimiliki saat ini. Dia mengingatkan apabila alam maupun budaya tidak dijaga maka kerusakan maupun kepunahan budaya akan mengancam.
"Seperti masalah kebersihan mohon diperhatikan, jangan sampai ada anekdot (daerah wisata) kotor atau mushola tidak layak," jelas Arief.
Dia menambahkan, untuk tahun ini Kemenpar smenargetkan mampu menggaet 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia. "Target ini kita harus terima, karena negara lain sudah lebih tinggi dari itu," pungkasnya.
(dmd)