IHSG Berpeluang Lanjutkan Tren Penguatan
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi akan berpeluang kembali melanjutkan penguatan cukup besar dengan range pergerakan 4.720-4.850. Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi menjelaskan laju IHSG bila dilihat dari analisa teknikal terkonfirmasi rebound pada lower band dan kembali berhasil break out MA25.
"Indikator stochastic berhasil golden-cross pada area jenuh jual menandakan mulainya ada phase akumulasi dengan volume yang cukup besar," ujarnya di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Dia menambahkan, sentimen selanjutnya yakni penjualan rumah dan aktifitas konstruksi di Jepang dengan ekspetasi melambat, perubahan jumlah karyawan dan tingkat inflasi di Eropa, serta tingkat pengangguran di AS. Sementara IHSG kemarin merespon cukup positif dengan mampu bergerak optimis sejak awal sesi dan ditutup menguat 35,35 poin sebesar 0,74% di level 4.816,65.
Meskipun nilai tukar Ringgit memimpin penguatan di rmerging market, namun tidak mampu mengendurkan ketertarikan investor pada sektor perkebunan yang terlihat mampu memimpin penguatan indeks sektoral.
"Penguatan IHSG ini pun diiringi dengan volume yang relatif besar disaat investor asing masih terlihat berhati-hati dimana tercatat net buy tipis sebesar Rp5,39 miliar," pungkasnya.
"Indikator stochastic berhasil golden-cross pada area jenuh jual menandakan mulainya ada phase akumulasi dengan volume yang cukup besar," ujarnya di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Dia menambahkan, sentimen selanjutnya yakni penjualan rumah dan aktifitas konstruksi di Jepang dengan ekspetasi melambat, perubahan jumlah karyawan dan tingkat inflasi di Eropa, serta tingkat pengangguran di AS. Sementara IHSG kemarin merespon cukup positif dengan mampu bergerak optimis sejak awal sesi dan ditutup menguat 35,35 poin sebesar 0,74% di level 4.816,65.
Meskipun nilai tukar Ringgit memimpin penguatan di rmerging market, namun tidak mampu mengendurkan ketertarikan investor pada sektor perkebunan yang terlihat mampu memimpin penguatan indeks sektoral.
"Penguatan IHSG ini pun diiringi dengan volume yang relatif besar disaat investor asing masih terlihat berhati-hati dimana tercatat net buy tipis sebesar Rp5,39 miliar," pungkasnya.
(akr)