Wall Street Berakhir Lesu Jelang Data Ekonomi AS
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat berakhir melemah setelah kemarin sempat melonjak naik terimbas membaiknya saham keuangan. Kecemasan tentang kondisi ekonomi global serta laporan terbaru pekerjaan di Negeri Paman Sam -julukan Amerika Serikat- itu menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan beberapa saham.
Dilansir Reuters, Jumat (1/4/2016) perdagangan tercatat lesu saat Indeks Dow Jones Industrial Average masih tertekan dalam tiga hari terakhir. Data pengangguran AS diklai meningkat, meski masih di bawah 300.000 untuk menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap sehat.
Tercatat Indeks Dow Jones kemarin berakhir dengan penurunan 0,18% ke 17,685.09 sedangkan indeks S & P 500 kehilangan 0,2% menjadi 2.059,74 dan komposit Nasdaq juga tergelincir 0,01% ke level 4,869.85. Pekan ini pasar saham mendapatkan kejutan dovish mengarah kepada kebijakan Gubernur The Fed, Janet Yellen untuk membuat investor terus berharap seberapa besar dan cepat terkait kenaikan suku bunga acuan (Fed rate).
Sepanjang tahun 2016, Dow telah memperoleh tambahan 1,5% dan Nasdaq turun 2,7%. Tercatat kemarin sembilan dari 10 besar sektor indek S & P mengalami penurunan dengan sektor yang mengalami pelemahan terdalam yakni SPLRCM turun 0,88%.
Data non-farm payrolls AS diyakini akan jadi perhatian investor untuk dapat membaca lebih jelas pada ekonomi. Sementara AS payrolls yang diperkirakan menunjukkan peningkatan yang sehat dari 205.000, setiap kekuatan lebih lanjut mungkin menghidupkan kembali risiko kenaikan suku bunga AS yang akan membebani ekuitas.
"Data pekerjaan diyakini akan terlihat lebih positif hari ini, sehingga Anda akan mendapatkan asupan kecil di sana," jelas Kepela Ladenburg Thalmann Asset Management di New York, Phil Blancato.
Dilansir Reuters, Jumat (1/4/2016) perdagangan tercatat lesu saat Indeks Dow Jones Industrial Average masih tertekan dalam tiga hari terakhir. Data pengangguran AS diklai meningkat, meski masih di bawah 300.000 untuk menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap sehat.
Tercatat Indeks Dow Jones kemarin berakhir dengan penurunan 0,18% ke 17,685.09 sedangkan indeks S & P 500 kehilangan 0,2% menjadi 2.059,74 dan komposit Nasdaq juga tergelincir 0,01% ke level 4,869.85. Pekan ini pasar saham mendapatkan kejutan dovish mengarah kepada kebijakan Gubernur The Fed, Janet Yellen untuk membuat investor terus berharap seberapa besar dan cepat terkait kenaikan suku bunga acuan (Fed rate).
Sepanjang tahun 2016, Dow telah memperoleh tambahan 1,5% dan Nasdaq turun 2,7%. Tercatat kemarin sembilan dari 10 besar sektor indek S & P mengalami penurunan dengan sektor yang mengalami pelemahan terdalam yakni SPLRCM turun 0,88%.
Data non-farm payrolls AS diyakini akan jadi perhatian investor untuk dapat membaca lebih jelas pada ekonomi. Sementara AS payrolls yang diperkirakan menunjukkan peningkatan yang sehat dari 205.000, setiap kekuatan lebih lanjut mungkin menghidupkan kembali risiko kenaikan suku bunga AS yang akan membebani ekuitas.
"Data pekerjaan diyakini akan terlihat lebih positif hari ini, sehingga Anda akan mendapatkan asupan kecil di sana," jelas Kepela Ladenburg Thalmann Asset Management di New York, Phil Blancato.
(akr)