Harga BBM Turun, Komoditas Pangan Masih Mengancam Inflasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan komoditas pangan akan tetap menjadi ancaman untuk inflasi pada bulan-bulan kedepan, meskipun harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turun per 1 April lalu. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) menekankan bakal intensif mengecek ke daerah-daerah untuk memastikan harga beras dan pasokan cukup aman.
"Ya meskipun sudah pada turun kan (Harga BBM), tapi tetap saja ancamannya di pangan. Harga beras turun itu kan karena musim panen raya saja," jelasnya di Jakarta, Sabtu (2/4/2016).
Kondisi beras yang turun musiman ini, menurutnya harus menjadi perhatian pemerintah untuk inflasi Juni sampai Desember tahun ini. Namun mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal ini mengatakan, bukan berarti akan terjadi inflasi besar di Juni sampai Desember.
"Yah kalau dikatakan harus jaga di bulan itu, bukan berarti Juni-Desember inflasinya tinggi. Saya menekankan kalau mau menjaga inflasi, harus menjaga inflasi harga pangan di Juni-Desember," kata dia.
Ketika ditanya soal adanya kesempatan pembukaan keran impor untuk pangan utamanya beras, dia tidak bisa memastikan. Menurutnya itu bukan kapasitasnya mengatur. "Wah itu jangan tanya kalau itu. Bukan kapasitas saya. Yang penting kita jaga saja inflasi tahunan kita tetap 4% an," pungkasnya.
"Ya meskipun sudah pada turun kan (Harga BBM), tapi tetap saja ancamannya di pangan. Harga beras turun itu kan karena musim panen raya saja," jelasnya di Jakarta, Sabtu (2/4/2016).
Kondisi beras yang turun musiman ini, menurutnya harus menjadi perhatian pemerintah untuk inflasi Juni sampai Desember tahun ini. Namun mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal ini mengatakan, bukan berarti akan terjadi inflasi besar di Juni sampai Desember.
"Yah kalau dikatakan harus jaga di bulan itu, bukan berarti Juni-Desember inflasinya tinggi. Saya menekankan kalau mau menjaga inflasi, harus menjaga inflasi harga pangan di Juni-Desember," kata dia.
Ketika ditanya soal adanya kesempatan pembukaan keran impor untuk pangan utamanya beras, dia tidak bisa memastikan. Menurutnya itu bukan kapasitasnya mengatur. "Wah itu jangan tanya kalau itu. Bukan kapasitas saya. Yang penting kita jaga saja inflasi tahunan kita tetap 4% an," pungkasnya.
(akr)