BCA Turunkan Bunga Deposito Jadi 5,25%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menurunkan kembali bunga deposito menjadi 5,25%, setelah sebelumnya perusahaan telah memangkas pada bulan lalu hingga 5,5%. Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan perusahaan sudah menurunkan suku bunga dari semua sektor dengan humlahnya masing-masing 0,25%.
"Sudah dua kali (suku bunga turun), 1 Februari saya sudah turunkan suku bunga UKM 0,25% dan 1 April seluruh kredit kita sudah diturunkan 0,25%. Deposito bulan April juga turun 0,25% jadi paling tinggi deposito kita 5,25%," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Dia menjelaskan, suku bunga dasar kredit rata-rata berada di sekitar 11,5%. Bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga sudah di bawah korporasi. "Average lending rate (rata-rata suku bunga dasar kredit) masih sekitar 11,5% karena kan KPR sudah di bawah korporasi kita yang rata-rata 10,3%. Kemudian SME komersial 11%, kemudian UKM 11,8, jadi total rata-rata 11% lebih dikit," katanya.
Menurutnya, dengan adanya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) tidak mendorong pertumbuhan kredit BCA. Sebab, bunga perusahaan sudah rendah. BCA sendiri menurunkan suku bunga ini dilakukan secara bertahap dengan melihat perkembangan kondisi dan kebijakan fiskal maupun moneter.
"Kalau boost pertumbuhan kredit tidak lihat bunga turun, karena bunga kita sudah murah. Jadi lebih bagaimana daya beli masyarakat, lalu kalau ekonomi kita bergulir baik permintaan kredit akan naik," pungkasnya.
"Sudah dua kali (suku bunga turun), 1 Februari saya sudah turunkan suku bunga UKM 0,25% dan 1 April seluruh kredit kita sudah diturunkan 0,25%. Deposito bulan April juga turun 0,25% jadi paling tinggi deposito kita 5,25%," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Dia menjelaskan, suku bunga dasar kredit rata-rata berada di sekitar 11,5%. Bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga sudah di bawah korporasi. "Average lending rate (rata-rata suku bunga dasar kredit) masih sekitar 11,5% karena kan KPR sudah di bawah korporasi kita yang rata-rata 10,3%. Kemudian SME komersial 11%, kemudian UKM 11,8, jadi total rata-rata 11% lebih dikit," katanya.
Menurutnya, dengan adanya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) tidak mendorong pertumbuhan kredit BCA. Sebab, bunga perusahaan sudah rendah. BCA sendiri menurunkan suku bunga ini dilakukan secara bertahap dengan melihat perkembangan kondisi dan kebijakan fiskal maupun moneter.
"Kalau boost pertumbuhan kredit tidak lihat bunga turun, karena bunga kita sudah murah. Jadi lebih bagaimana daya beli masyarakat, lalu kalau ekonomi kita bergulir baik permintaan kredit akan naik," pungkasnya.
(akr)