Gardu Induk PIK Perkuat Listrik di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Gardu Induk 150 kilo Volt Gas Insulation Switchgear (GIS) Pantai Indah Kapuk (PIK) dengan kapasitas trafo daya 2x60 mega Volt Ampere (MVA), Jum’at (8/4) sekitar pukul 15.01 WIB sudah berhasil dioperasikan (energize) dan siap membantu penguatan kelistrikan Jakarta.
Manajer Senior Public Relations PLN, Agung Murdifi mengatakan, dengan berhasil energizenya GIS PIK maka pelayanan listrik di sekitar kawasan Pantai Indah Kapuk dan di sekitar Jakarta Utara akan semakin andal.
Sistem kelistrikan Jakarta secara umum juga akan semakin andal dengan beroperasinya GIS PIK. Tentunya kesiapan dan ketersediaan daya untuk pertambahan beban pelanggan eksisting dan pelanggan baru di wilayah Jakarta dan sekitarnya dapat terpenuhi.
Dengan GIS, sistem kelistrikan mempunyai alternatif manuver yang lebih fleksibel jika terjadi gangguan dengan kualitas tegangan yang lebih baik, ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Minggu (10/4/2016).
Sebelumnya, PLN telah mengoperasikan tiga Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) di kawasan Millenium Tangerang Banten untuk menyuplai daerah Jawa Bagian Barat termasuk Jakarta. Selain GI Millenium, GIS Bintaro 150 kV yang terletak di kawasan Bintaro Jakarta Selatan sudah terlebih dahulu beroperasi, menyusul pengoperasian Interbus Transformer (IBT) 4 GITET Balaraja 1X500 MVA.
Tahun 2016 ini, PLN menargetkan penyelesaian pembangunan 53 instalasi kelistrikan, antara lain GI 150 kV dan GITET 500 kV. PLN terus membangun gardu sebagai program prioritas untuk mengimbangi meningkatnya kebutuhan listrik bagi industri dan pelanggan. Saat ini daya mampu total GI di DKI Jakarta sebesar 7375 mega Watt (MW).
Untuk kawasan kota seperti DKI Jakarta dengan 4 juta pelanggan lebih, tantangan terbesar pembangunan adalah pembebasan lahan. Namun PLN terus mengupayakan solusi agar permintaan listrik masyarakat terpenuhi.
Pemerintah melalui Perpres No. 4 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan secara jelas memberikan dukungan untuk peningkatan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil dan merata serta mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk pembangunan pembangkit 35000 MW dan jaringan transmisi sepanjang 46.000 kilometer.
"Salah satu cara menyikapi masalah tanah dengan menyalurkan listrik melalui kabel bawah tanah (underground cable). PLN akan membangun jaringan kabel bawah tanah sepanjang 60 kilometer untuk kota Jakarta saja. Setidaknya kekurangan daya sebagaimana yang dikhawatirkan banyak orang bisa teratasi," tutup Agung.
Manajer Senior Public Relations PLN, Agung Murdifi mengatakan, dengan berhasil energizenya GIS PIK maka pelayanan listrik di sekitar kawasan Pantai Indah Kapuk dan di sekitar Jakarta Utara akan semakin andal.
Sistem kelistrikan Jakarta secara umum juga akan semakin andal dengan beroperasinya GIS PIK. Tentunya kesiapan dan ketersediaan daya untuk pertambahan beban pelanggan eksisting dan pelanggan baru di wilayah Jakarta dan sekitarnya dapat terpenuhi.
Dengan GIS, sistem kelistrikan mempunyai alternatif manuver yang lebih fleksibel jika terjadi gangguan dengan kualitas tegangan yang lebih baik, ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Minggu (10/4/2016).
Sebelumnya, PLN telah mengoperasikan tiga Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) di kawasan Millenium Tangerang Banten untuk menyuplai daerah Jawa Bagian Barat termasuk Jakarta. Selain GI Millenium, GIS Bintaro 150 kV yang terletak di kawasan Bintaro Jakarta Selatan sudah terlebih dahulu beroperasi, menyusul pengoperasian Interbus Transformer (IBT) 4 GITET Balaraja 1X500 MVA.
Tahun 2016 ini, PLN menargetkan penyelesaian pembangunan 53 instalasi kelistrikan, antara lain GI 150 kV dan GITET 500 kV. PLN terus membangun gardu sebagai program prioritas untuk mengimbangi meningkatnya kebutuhan listrik bagi industri dan pelanggan. Saat ini daya mampu total GI di DKI Jakarta sebesar 7375 mega Watt (MW).
Untuk kawasan kota seperti DKI Jakarta dengan 4 juta pelanggan lebih, tantangan terbesar pembangunan adalah pembebasan lahan. Namun PLN terus mengupayakan solusi agar permintaan listrik masyarakat terpenuhi.
Pemerintah melalui Perpres No. 4 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan secara jelas memberikan dukungan untuk peningkatan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil dan merata serta mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk pembangunan pembangkit 35000 MW dan jaringan transmisi sepanjang 46.000 kilometer.
"Salah satu cara menyikapi masalah tanah dengan menyalurkan listrik melalui kabel bawah tanah (underground cable). PLN akan membangun jaringan kabel bawah tanah sepanjang 60 kilometer untuk kota Jakarta saja. Setidaknya kekurangan daya sebagaimana yang dikhawatirkan banyak orang bisa teratasi," tutup Agung.
(dol)