Wall Street Ditutup Menguat Terdongkrak Sektor Energi

Rabu, 13 April 2016 - 07:51 WIB
Wall Street Ditutup...
Wall Street Ditutup Menguat Terdongkrak Sektor Energi
A A A
NEW YORK - Indeks saham Wall Street kemarin ditutup menguat, dipimpin lonjakan sektor energi yang ditopang kenaikan harga minyak, karena investor meraup ekuitas pada awal musim pendapatan perusahaan.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/4^2016), 10 sektor Indeks S&P ditutup lebih tinggi dan Dow Jones menjadi hari terbaik mereka dalam waktu sekitar sebulan. Di mana Indeks Dow Jones industrial average naik 164,84 poin atau 0,94% ke level 17.721,25, Indeks S&P 500 naik 19,73 poin atau 0,97% ke level 2.061,72 dan Nasdaq Composite juga naik 38,69 poin atau 0,8% ke level 4.872,09.

Saham energi melonjak 2,8% dengan Exxon Mobil (XOM.N) dan Chevron (CVX.N) meningkatkan terbesar untuk Indeks S&P 500. Sementara, keuangan sebagai sektor yang terburuk tahun ini, naik 1,3%. JP Morgan (JPM.N) melaporkan hasil pada hari ini diikuti oleh bank lain dalam sepekan ini.

Keuntungan Indeks S&P 500 diperkirakan jatuh 7,8% pada kuartal pertama, menurut Thomson Reuters. Tapi, itu rendah dapat membuat lebih mudah bagi perusahaan untuk mengirim kejutan positif.

"Karena harapan diturunkan, pasar memiliki cara bermunculan sedikit," kata Peter Kenny, ahli strategi pasar senior di Global Markets Advisory Group di Berkeley Heights, New Jersey.

Pasar saham telah mengambil isyarat dari fluktuasi harga minyak yang tertekan dari beberapa bulan terakhir, meskipun korelasi melemah dalam beberapa pekan terakhir.

Harga minyak dunia mencapai puncak tertinggi empat bulan pada, melayang hanya di bawah USD45 per barel setelah laporan bahwa produsen Rusia dan Arab Saudi telah sepakat untuk membekukan produksi menjelang pertemuan produsen minyak dunia.

Saham Alcoa (AA.N) turun 2,7% menjadi USD9,48 setelah perusahaan Logam melaporkan laba kuartalan lebih rendah. Saham Juniper Networks (JNPR.N) tenggelam 7,4% menjadi USD23,06 stelah laba dan pendapatan kuartalan produsen peralatan jaringan ini diproyeksikan lebih rendah dari perkiraan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8285 seconds (0.1#10.140)