Nama Menteri Rini Disebut-sebut dalam Kasus Korupsi di China

Rabu, 13 April 2016 - 11:01 WIB
Nama Menteri Rini Disebut-sebut dalam Kasus Korupsi di China
Nama Menteri Rini Disebut-sebut dalam Kasus Korupsi di China
A A A
TAIWAN - Kabar mengejutkan datang dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno terkait kedekatannya dengan pemerintah China. Nama Rini Soemarno disebut-sebut dalam pemeriksaan kasus korupsi Gubernur Provinsi Hainan Ji Wenlin pada pertengahan Januari 2016‎.

Seperti dilansir dari Brudirect.com, ‎Rabu (13/4/2016), dalam pemeriksaan Ji Wenlin pada pertengahan Januari lalu menguak pengakuan mengejutkan bahwa selama ini Ji Wenlin dengan Komite Pusat Partai Komunis China Zhou Yong Kang mendirikan proyek di berbagai negara.

Ji Wenlin dan Zhou Yongkang mendapatkan komisi dari perusahaan-perusahaan China yang mendapatkan proyek di berbagai negara Asia. "Fee yang didapat sekitar 10% sampai 20% dari setiap proyek. Salah satu perusahaan yang sering‎ dibantu adalah China Railway Construction Limited," demikian seperti dikutip Sindonews dari lama tersebut.

Di Thailand, Ji Wenlin dan Zhou Yongkang menyuap Letnan Jenderal Pongpat Chayapan melalui proyek yang dilakukan oleh China Railway Construction sejak 2006.‎ Dengan India, mereka terkait erat dengan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh dan Pankaj Bhujbal yang memiliki bisnis batu bara.

"Di Indonesia, Ji Wenlin dan Zhou memiliki hubungan sangat dekat dengan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Rini Soemarno," demikian disebutkan.

Rini Soemarno selaku Menteri BUMN‎ memiliki posisi yang paling menentukan dalam pembangunan rel kereta api. Pada Januari 2016, Ji Wenlin bahkan disebut-sebut mengirimkan uang sebesar USD5 juta kepada Rini Soemarno.

Menanggapi hal itu, Rini terlihat santae dan tidak ambil pusing. Bahkan, Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini siap jika dirinya dipanggil untuk menepis tudingan tersebut.

"Saya ketawa aja (namanya terseret dalam kasus korupsi di China) Terus terang kasih buktinya. Panggil saya. Minta bukti, jangan sembarangan," ujarnya saat ditemui di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, hari ini.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6741 seconds (0.1#10.140)