Menteri Rini Klaim BUMN Mampu Beli Saham Freeport dan Newmont
Menteri Rini Klaim BUMN Mampu Beli Saham Freeport dan Newmont
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengklaim, perusahaan pelat merah mampu membeli saham yang dilepas (divestasi) PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). BUMN yang ditunjuk membeli saham divestasi Freeport adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) disarankan membeli Newmont.
Dia membantah, holdingisasi dilakukan agar BUMN memiliki keuangan yang lebih kuat untuk membeli saham dua raksasa tambang tersebut. Sebab, baik Inalum maupun Antam masih sanggup untuk membeli saham divestasi tersebut tanpa holding.
"Kalau untuk jumlah yang tidak terlalu besar, maksud saya kalau bicarakan 10,64% dari Freeport itu tidak dilakukan holdingisasi, bisa. Maksudnya, Inalum sendiri masih bisa, kalau kita bicarakan mengenai Newmont, tambang sendiri masih bisa. Tetapi kalau kita mau beli lebih besar lagi, itu mungkin akan sulit," katanya saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Rini mengaku tertarik untuk BUMN dapat membeli saham Newmont lantaran melihat potensi tambang emas yang dimiliki raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut sangat besar. Untuk itu, dirinya telah meminta para deputinya untuk melihat potensi BUMN masuk dan membeli saham Newmont.
"Tapi kami mengatakan kepada teman-teman, kalau memang jumlahnya cukup besar, tidak ada salah-nya BUMN berpartner dengan swasta. Jadi, kemungkinan ini masih dililhat. Saya minta dari Deputi maupun Direksi dari pertambangan kita untuk melihat. Dalam hal ini Pak Harry Sampoerna untuk melihat kemungkinan ini," tandas dia.
Dia membantah, holdingisasi dilakukan agar BUMN memiliki keuangan yang lebih kuat untuk membeli saham dua raksasa tambang tersebut. Sebab, baik Inalum maupun Antam masih sanggup untuk membeli saham divestasi tersebut tanpa holding.
"Kalau untuk jumlah yang tidak terlalu besar, maksud saya kalau bicarakan 10,64% dari Freeport itu tidak dilakukan holdingisasi, bisa. Maksudnya, Inalum sendiri masih bisa, kalau kita bicarakan mengenai Newmont, tambang sendiri masih bisa. Tetapi kalau kita mau beli lebih besar lagi, itu mungkin akan sulit," katanya saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Rini mengaku tertarik untuk BUMN dapat membeli saham Newmont lantaran melihat potensi tambang emas yang dimiliki raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut sangat besar. Untuk itu, dirinya telah meminta para deputinya untuk melihat potensi BUMN masuk dan membeli saham Newmont.
"Tapi kami mengatakan kepada teman-teman, kalau memang jumlahnya cukup besar, tidak ada salah-nya BUMN berpartner dengan swasta. Jadi, kemungkinan ini masih dililhat. Saya minta dari Deputi maupun Direksi dari pertambangan kita untuk melihat. Dalam hal ini Pak Harry Sampoerna untuk melihat kemungkinan ini," tandas dia.
(izz)
Explore More