OPEC Bahas Pembekuan Produksi Minyak Dunia, Iran Absen

Minggu, 17 April 2016 - 10:46 WIB
OPEC Bahas Pembekuan...
OPEC Bahas Pembekuan Produksi Minyak Dunia, Iran Absen
A A A
DOHA - Organisasi negara pengekspor minyak dunia (OPEC) bersama dengan produsen minyak lainnya akan membahas rencana pembekuan produksi dalam upaya mencari jalan keluar saat penurunan harga minyak mentah dunia. Ibukota Qatar, Doha akan menjadi pusat perhatian saat para negara produsen minyak dunia berkumpul hari ini untuk menemui kata sepakat soal pangkas produksi.

Namun dilansir Reuters, Minggu (17/4/2016) Iran tidak akan menghadiri pertemuan antara OPEC dan negara-negara non OPEC dalam pertemuan membahas pembekuan output minyak tersebut. Seperti diketahui produsen tengah berjuang saat harga minyak semakin melemah, sementara stok minyak global terus melimpah dan beberapa negara enggan pangkas produksi mereka.

Sebaliknya salah satu anggota OPEC, Arab Saudi, Qatar dan Venezuela kabarnya telah mencapai kata sepakat untuk mengurangi produksi mereka, saat masih menunggu keputusan Rusia. Sementara itu Menteri energi Iran hampir pasti tidak akan hadir dalam pertemuan pekan ini, saat sebelumnya menyatakan tetap dukung pembatasan produksi namun tidak akan bergabung sampai meningkatnya output.

Seperti diketahui Iran masih mencoba kembali ke jajaran atas produsen minyak global, setelah pencabutan sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kenaikan produksi minyak Iran diyakini akan melemahkan upaya menyeimbangkan pasar di tahun 2016 ini, dimana produksi mereka telah melampaui 3,5 juta barel per hari (bpd) dan ekspektasi ekspor mencapai 2 juta bpd bulan depan.

Dilansir leadership.ng, tekanan untuk menacapai kata sepakat terkait pembekuan produksi semakin tinggi saat ekportir minyak papan atas dunia telah menghabiskan cadangan mereka. Negara-negara OPEC dikabarkan telah menghabiskan USD315 miliar cadangan Valuta Asing mereka, atau sekitar seperlima dari total mereka sejak kemerosotan minyak yang dimulai November 2014, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5112 seconds (0.1#10.140)