Bisnis E-Commerce Jateng Dilirik Asing
A
A
A
SEMARANG - Pelaku bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di dorong untuk melakukan ekspor, mengingat potensi pasar ekspor sangat terbuka lebar.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jateng, Toni Winarno mengatakan, Asperindo Jateng tengah menjali sinergitas dengan beberapa pihak untuk memudahkan pelaku UKM melakukan ekspor produk mereka.
“Kita tengah melakukan sinergi dengan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo), JNE, dan Indonetwork dalam mendorong pelaku UKM untuk melakukan ekspor,” katanya, Senin (18/4/2016).
Dia mengakui, untuk mendorong pelaku UKM melakukan ekspor dibutuhkan sinergitas dengan beberapa pihak, mulai dari Jaminan kredit, perbankan, hingga pengiriman. “Dengan adanya sinergi ini pelaku UKM tidak perlu rumit, dan tidak perlu dalam jumlah besar untuk melakukan ekspor," ungkapnya.
Disebutkannya, saat ini setidaknya sudah ada 8.000 UKM yang masuk ke media online marketing seperti Indonetwork dengan potensi secara nasional 6,8 juta. “Potensi Jateng cukup besar, lebih dari 1 juta,” tambahnya.
Kabag Bisnis Suretyship Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrimdo) cabang Semarang, Sovyan Mahardi menyebutkan, pihaknya menyediakan berbagai program untuk mewadahi para pelaku UKM. “Salah satunya adalah pengajuan dana yang tidak memerlukan anggunan bisa diajukan oleh UKM,” imbuhnya.
Menurutnya, dengan adanya program tersebut, diharapkan menggenjot kemampuan UKM dalam mengembangkan usahanya.
Sementara itu, Co-founder Indonetwork, Ryn Hermawan mengakui, perdagangan melalui jaringan internet terus tumbuh positif. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pelaku usaha dalam negeri harus berani memperluas jangkauan pasar tidak hanya ke pasar domestik tetapi juga luar negeri.
“Peluang pasar bisnis e-commerce juga dilirik oleh perusahaan asing. Bahkan, sudah ada akuisisi perusahaan asing dengan lokal untuk menjaring pasar yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jateng, Toni Winarno mengatakan, Asperindo Jateng tengah menjali sinergitas dengan beberapa pihak untuk memudahkan pelaku UKM melakukan ekspor produk mereka.
“Kita tengah melakukan sinergi dengan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo), JNE, dan Indonetwork dalam mendorong pelaku UKM untuk melakukan ekspor,” katanya, Senin (18/4/2016).
Dia mengakui, untuk mendorong pelaku UKM melakukan ekspor dibutuhkan sinergitas dengan beberapa pihak, mulai dari Jaminan kredit, perbankan, hingga pengiriman. “Dengan adanya sinergi ini pelaku UKM tidak perlu rumit, dan tidak perlu dalam jumlah besar untuk melakukan ekspor," ungkapnya.
Disebutkannya, saat ini setidaknya sudah ada 8.000 UKM yang masuk ke media online marketing seperti Indonetwork dengan potensi secara nasional 6,8 juta. “Potensi Jateng cukup besar, lebih dari 1 juta,” tambahnya.
Kabag Bisnis Suretyship Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrimdo) cabang Semarang, Sovyan Mahardi menyebutkan, pihaknya menyediakan berbagai program untuk mewadahi para pelaku UKM. “Salah satunya adalah pengajuan dana yang tidak memerlukan anggunan bisa diajukan oleh UKM,” imbuhnya.
Menurutnya, dengan adanya program tersebut, diharapkan menggenjot kemampuan UKM dalam mengembangkan usahanya.
Sementara itu, Co-founder Indonetwork, Ryn Hermawan mengakui, perdagangan melalui jaringan internet terus tumbuh positif. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pelaku usaha dalam negeri harus berani memperluas jangkauan pasar tidak hanya ke pasar domestik tetapi juga luar negeri.
“Peluang pasar bisnis e-commerce juga dilirik oleh perusahaan asing. Bahkan, sudah ada akuisisi perusahaan asing dengan lokal untuk menjaring pasar yang lebih luas lagi,” ujarnya.
(ven)