Masuk Blok Masela, Pertamina Bilang Siapa Takut
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan tetap berkomitmen dalam pengelolaan Blok Masela, Maluku, kendati hingga saat ini revisi Plan of Development (PoD) Masela belum selesai. Mereka mengatakan tidak takut juga merugi.
Kekukuhan Pertamina, karena perseroan telah terpikat dengan potensi yang ada di Lapangan Abadi, sehingga memutuskan tetap berada pada komitmen awal.
Hal ini berbeda dengan Inpex Corporation dan Shell. Usai Presiden Joko Widodo memutuskan membangun kilang Blok Masela dengan skema pipanisasi di darat (offshore), kedua operator existing itu belum juga menyerahkan revisi PoD. Tidak kunjung selesainya revisi PoD dipastikan membuat target produksi yang semula tahun 2024 jadi molor.
Tetapi bagi Pertamina, risiko molornya produksi di blok migas tersebut tidak membuatnya gentar. Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto memastikan tetap menyampaikan minatnya turut serta dalam pengelolaan Lapangan Abadi.
(Baca: Blok Masela Bakal Serap 380 Ribu Pekerja, Ini Janji Menko Maritim)
"Iya (tetap masuk Blok Masela walaupun penuh risiko). Pertamina sudah menyampaikan keberminatan masuk di sana, alasannya potensi," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Menurut Dwi, potensi yang ada di Blok Masela akan meningkatkan kedaulatan energi nasional. Karena itu, meski keuntungan yang diperoleh akan mundur, Pertamina tetap berminat pada Blok Masela.
"Melihat potensi bisa masuk, ini bisa meningkatkan kedaulatan energi yang menjadi tujuan Pertamina," pungkasnya.
Kekukuhan Pertamina, karena perseroan telah terpikat dengan potensi yang ada di Lapangan Abadi, sehingga memutuskan tetap berada pada komitmen awal.
Hal ini berbeda dengan Inpex Corporation dan Shell. Usai Presiden Joko Widodo memutuskan membangun kilang Blok Masela dengan skema pipanisasi di darat (offshore), kedua operator existing itu belum juga menyerahkan revisi PoD. Tidak kunjung selesainya revisi PoD dipastikan membuat target produksi yang semula tahun 2024 jadi molor.
Tetapi bagi Pertamina, risiko molornya produksi di blok migas tersebut tidak membuatnya gentar. Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto memastikan tetap menyampaikan minatnya turut serta dalam pengelolaan Lapangan Abadi.
(Baca: Blok Masela Bakal Serap 380 Ribu Pekerja, Ini Janji Menko Maritim)
"Iya (tetap masuk Blok Masela walaupun penuh risiko). Pertamina sudah menyampaikan keberminatan masuk di sana, alasannya potensi," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Menurut Dwi, potensi yang ada di Blok Masela akan meningkatkan kedaulatan energi nasional. Karena itu, meski keuntungan yang diperoleh akan mundur, Pertamina tetap berminat pada Blok Masela.
"Melihat potensi bisa masuk, ini bisa meningkatkan kedaulatan energi yang menjadi tujuan Pertamina," pungkasnya.
(ven)