Chitose Genjot Pasar Ekspor ke ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Presiden Direktur Chitose International, Dede Suherlan menjelaskan kebijakan MEA menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi perseroan untuk mencari pasar baru terutama di wilayah Asia Tenggara. Pertumbuhan ekspor ke sejumlah negara Asia pada tahun lalu mencapai 67% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun lalu kontribusi ekspor kami mencapai 5% terhadap total penjualan, tahun ini kami targetkan ekspor memberikan kontribusi sebesar 7%, seiring dengan berlakunya MEA," kata Dede dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Sepanjang tahun ini, perseroan menargetkan total penjualan sebesar Rp336,5 miliar, dengan kontribusi terbesar dari penjualan reguler di dalam negeri sebesar Rp290 miliar. Sedangkan, ekspor ditargetkan Rp15 miliar, penjualan ke proyek Rp26 miliar dan sebesar Rp5,5 miliar melalui business to customer.
Menurut Dede, pada tahun ini perseroan telah menjalin kerjasama dengan Roland Jepang. Dalam kurun waktu selama tiga tahun ke depan, Chitose akan memenuhi kebutuhan kursi sebanyak 2.000 unit per bulan di negara tersebut.
"Ekspor ke Hong Kong, Singapura dan Malaysia juga membuat penjualan kami meningkat di 2015," ucapnya.
Dia juga menyebutkan, strategi bisnis di era MEA akan dilakukan Chitose melalui penyeragaman harga produk dengan barang lokal di Singapura dan Malaysia.
"Kami juga akan mengekspor kursi kerja dan kursi lipat ke wilayah Arab Saudi dan Hong Kong senilai Rp3 miliar," tutup Dede.
"Tahun lalu kontribusi ekspor kami mencapai 5% terhadap total penjualan, tahun ini kami targetkan ekspor memberikan kontribusi sebesar 7%, seiring dengan berlakunya MEA," kata Dede dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Sepanjang tahun ini, perseroan menargetkan total penjualan sebesar Rp336,5 miliar, dengan kontribusi terbesar dari penjualan reguler di dalam negeri sebesar Rp290 miliar. Sedangkan, ekspor ditargetkan Rp15 miliar, penjualan ke proyek Rp26 miliar dan sebesar Rp5,5 miliar melalui business to customer.
Menurut Dede, pada tahun ini perseroan telah menjalin kerjasama dengan Roland Jepang. Dalam kurun waktu selama tiga tahun ke depan, Chitose akan memenuhi kebutuhan kursi sebanyak 2.000 unit per bulan di negara tersebut.
"Ekspor ke Hong Kong, Singapura dan Malaysia juga membuat penjualan kami meningkat di 2015," ucapnya.
Dia juga menyebutkan, strategi bisnis di era MEA akan dilakukan Chitose melalui penyeragaman harga produk dengan barang lokal di Singapura dan Malaysia.
"Kami juga akan mengekspor kursi kerja dan kursi lipat ke wilayah Arab Saudi dan Hong Kong senilai Rp3 miliar," tutup Dede.
(ven)