Pemerintah Janji Terangi Indonesia Timur
A
A
A
MAYBRAT - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN menyatakan siap mengimplentasikan Program Indonesia Terang pada 2019. Yaitu penyediaan jaringan listrik di 10.300 desa terpencil yang selama ini belum teraliri listrik.
Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan terdapat enam provinsi yang menjadi prioritas Indonesia Terang. “Dan secara keseluruhan berada di Indonesia Timur,” ujarnya saat peluncuran Program Indonesia Terang, di Desa Temel, Distrik Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (21/4/2016).
Sudirman mengatakan mayoritas daerah pedalaman di Indonesia Timur belum terakses listrik, jumlahnya mencapai 67% atau sebanyak 6.926 desa. Diantaranya di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Total kapasitas yang perlu di pasang 350 megawatt (MW) dengan asumsi konsumsi rata-rata listrik per hari 1,5 kilowatt per jam (kWh).
"Negara mempunyai kewajiban menyelesaikan masalah listrik khususnya di wilayah yang belum terakses listrik. Pemerintah harus bertanggung jawab dengan memberi perhatian khusus untuk daerah terpencil," kata dia.
Dia mengatakan banyaknya desa yang belum teraliri listrik oleh PLN dikarenakan lokasinya yang terpencil di pedalaman dengan akses infrastruktur terbatas. Sehingga alternatif terbaik ialah dengan mengoptimalisasi potensi energi baru dan terbarukan.
Dalam Kebijakan Energi Nasional yang dirumuskan sektor energi terbarukan, ditargetkan sedikitnya 23 % dalam bauran energi pada 2025. Porsi itu terus dinaikkan menjadi sedikitnya 31 % pada 2050. "Kami ESDM dan PLN berkomitmen menyelesaikan program ini," kata dia.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan ESDM, Ridha Mulyana mengatakan, daerah terpencil di enam provinsi di Indonesia bagian timur menjadi perhatian pemerintah.
"Kalau kita tidak melakukan terobosan, maka daerah ini akan tertinggal. Enam provinsi ini akan segera menikmati listrik," janjinya.
Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan terdapat enam provinsi yang menjadi prioritas Indonesia Terang. “Dan secara keseluruhan berada di Indonesia Timur,” ujarnya saat peluncuran Program Indonesia Terang, di Desa Temel, Distrik Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (21/4/2016).
Sudirman mengatakan mayoritas daerah pedalaman di Indonesia Timur belum terakses listrik, jumlahnya mencapai 67% atau sebanyak 6.926 desa. Diantaranya di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Total kapasitas yang perlu di pasang 350 megawatt (MW) dengan asumsi konsumsi rata-rata listrik per hari 1,5 kilowatt per jam (kWh).
"Negara mempunyai kewajiban menyelesaikan masalah listrik khususnya di wilayah yang belum terakses listrik. Pemerintah harus bertanggung jawab dengan memberi perhatian khusus untuk daerah terpencil," kata dia.
Dia mengatakan banyaknya desa yang belum teraliri listrik oleh PLN dikarenakan lokasinya yang terpencil di pedalaman dengan akses infrastruktur terbatas. Sehingga alternatif terbaik ialah dengan mengoptimalisasi potensi energi baru dan terbarukan.
Dalam Kebijakan Energi Nasional yang dirumuskan sektor energi terbarukan, ditargetkan sedikitnya 23 % dalam bauran energi pada 2025. Porsi itu terus dinaikkan menjadi sedikitnya 31 % pada 2050. "Kami ESDM dan PLN berkomitmen menyelesaikan program ini," kata dia.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan ESDM, Ridha Mulyana mengatakan, daerah terpencil di enam provinsi di Indonesia bagian timur menjadi perhatian pemerintah.
"Kalau kita tidak melakukan terobosan, maka daerah ini akan tertinggal. Enam provinsi ini akan segera menikmati listrik," janjinya.
(ven)