Jokowi Minta Menteri Turunkan Harga Bawang dan Cabai
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada menterinya mencari jalan keluar atas melejitnya harga bawang dan cabai menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya, cabai dan bawang merupakan komoditas pertanian yang harganya suka naik turun.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, komoditas utama yang menjadi prioritas untuk dikendalikan jelang Idul Fitri adalah daging, beras, dan minyak. Namun, bawang dan cabai juga akan dipantau lantaran banyak digunakan masyarakat.
"Ada beberapa komoditas lain yang tidak sepenting beras tapi sangat banyak digunakan rumah tangga, yang harganya tertekan hari-hari ini. Komoditas itu bawang putih, merah, cabai merah, dan rawit," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
(Baca: Jokowi Akan Copot Menteri Penghambat Stabilitas Harga Sembako)
Menurutnya, melejitnya harga bawang dan cabai biasanya terjadi karena persoalan logistik dan kurangnya pasokan. Karena itu, Presiden Jokowi meminta dicarikan jalan keluar atas permasalahan tersebut.
"Itu harganya sedang meningkat diminta untuk mulai dikendalikan dan dicarikan solusinya. Apa ini persoalan logistik atau pasokan yang betul-betul kurang," pungkasnya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, komoditas utama yang menjadi prioritas untuk dikendalikan jelang Idul Fitri adalah daging, beras, dan minyak. Namun, bawang dan cabai juga akan dipantau lantaran banyak digunakan masyarakat.
"Ada beberapa komoditas lain yang tidak sepenting beras tapi sangat banyak digunakan rumah tangga, yang harganya tertekan hari-hari ini. Komoditas itu bawang putih, merah, cabai merah, dan rawit," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
(Baca: Jokowi Akan Copot Menteri Penghambat Stabilitas Harga Sembako)
Menurutnya, melejitnya harga bawang dan cabai biasanya terjadi karena persoalan logistik dan kurangnya pasokan. Karena itu, Presiden Jokowi meminta dicarikan jalan keluar atas permasalahan tersebut.
"Itu harganya sedang meningkat diminta untuk mulai dikendalikan dan dicarikan solusinya. Apa ini persoalan logistik atau pasokan yang betul-betul kurang," pungkasnya.
(ven)