Laba Bersih Maybank Tumbuh 73,7 Persen
Laba Bersih Maybank Tumbuh 73,7 Persen
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah perbankan telah mencatatkan laporan kinerja kuartal I tahun 2016. PT Bank Maybank Indonesia Tbk., (Maybank Indonesia) mencatatkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI-profit after tax & minority interest) naik sebesar 73,7% menjadi Rp444 miliar.
Kinerja ini didukung oleh meningkatnya Pendapatan Bunga Bersih (NII), pertumbuhan pendapatan non bunga yang lebih baik, upaya pengelolaan biaya secara berkesinambungan, dan pencapaian kinerja Perbankan Syariah.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, NII tumbuh 8,8% menjadi Rp1,73 triliun dibanding periode tahun lalu, sebesar Rp1,59 triliun. Sementara Marjin Bunga Bersih (NIM) bank tetap stabil pada 4,8%.
Sementara itu, pertumbuhan kredit juga naik sebesar 4,8% dari Rp107,6 triliun pada Maret 2015 menjadi Rp112,9 triliun pada Maret 2016.
"Kredit perbankan bisnis mencatat kenaikan 11,3% dari Rp41,6 triliun menjadi Rp46,3 triliun dan kredit perbankan ritel meningkat sebesar 6,8% dari Rp42,1 triliun menjadi Rp45,0 triliun," kata Taswin di Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Adapun kredit perbankan global turun 9,8% secara tahunan dari Rp23,9 triliun menjadi Rp21,6 triliun. Secara kuartalan, kredit perbankan global tumbuh 0,5% dibanding kuartal sebelumnya.
"Sementara kredit perbankan bisnis menyumbang 41% dari total kredit bank, kredit perbankan ritel dan perbankan global masing-masing memberikan kontribusi sebesar 40% dan 19%," paparnya.
Kinerja ini didukung oleh meningkatnya Pendapatan Bunga Bersih (NII), pertumbuhan pendapatan non bunga yang lebih baik, upaya pengelolaan biaya secara berkesinambungan, dan pencapaian kinerja Perbankan Syariah.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, NII tumbuh 8,8% menjadi Rp1,73 triliun dibanding periode tahun lalu, sebesar Rp1,59 triliun. Sementara Marjin Bunga Bersih (NIM) bank tetap stabil pada 4,8%.
Sementara itu, pertumbuhan kredit juga naik sebesar 4,8% dari Rp107,6 triliun pada Maret 2015 menjadi Rp112,9 triliun pada Maret 2016.
"Kredit perbankan bisnis mencatat kenaikan 11,3% dari Rp41,6 triliun menjadi Rp46,3 triliun dan kredit perbankan ritel meningkat sebesar 6,8% dari Rp42,1 triliun menjadi Rp45,0 triliun," kata Taswin di Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Adapun kredit perbankan global turun 9,8% secara tahunan dari Rp23,9 triliun menjadi Rp21,6 triliun. Secara kuartalan, kredit perbankan global tumbuh 0,5% dibanding kuartal sebelumnya.
"Sementara kredit perbankan bisnis menyumbang 41% dari total kredit bank, kredit perbankan ritel dan perbankan global masing-masing memberikan kontribusi sebesar 40% dan 19%," paparnya.
(ven)
Explore More