Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp286 Miliar di Kuartal I 2016
A
A
A
JAKARTA - Adira Finance menunjukkan pertumbuhan menggembirakan selama kuartal I 2016. Perusahaan pembiayaan yang dipimpin Willy Suwandi Dharma ini mampu membukukan laba bersih sebesar Rp286 miliar hingga kuartal I tahun 2016. Laba bersih ini naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp76 miliar.
Direktur Utama Adura Finance Willy Suwandi Dharma menjelaskan, secara umum, laba bersih tercipta karena perusahaan yang dipimpinnya membukukan kenaikan pada total pendapatan sebesar 5% atau setara dengan Rp2,0 triliun.
''Kami cukup puas dengan atas pertumbuhan tingkat profitabilitas perusahaan pada kuartal I 2016. Kami terus berupaya untuk mengoptimalkan perolehan laba ini guna mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,''kata Willy di Jakarta, Senin (2/5).
Dia menjelaskan, Adira Finance sukses menurunkan total beban sebesar 10% atau setara Rp1,6 triliun. Penurunan beban itu, kata Willy, tercapai berkat sejumlah terobosan yang dilakukan perusahaan di tengah perekonomian yang tidak stabil.
''Kita melakukan sejumlah langkah dengan mendiversifikasi sumber pendanaan untuk memperoleh biaya pendanaan (cost of funds) yang paling optimal,''jelas Willy.
Selain mencetak laba bersih Rp286 miliar, Adira Finance mampu membukukan pembiayaan baru sebesar Rp7,0 Triliun di kuartal I 2016. Jumlah itu dibukukan hingga Maret 2016. ''Kami berupaya berhati-hati dalam kegiatan penyaluran pembiayaan agar dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas aset,''jelasnya,
Di sisi lain, Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Finance I Dewa Made Susila menjelaskan, kenaikan laba bersih yang diraih karena perusahaan melakukan sejumlah langkah optimalisasi. ''Biaya pengelolaan dikelola dengan baik sehingga kinerja perusahaan mengalami perbaikan secara bottom line,''kata Made.
Menurut Made, Adira Finance selalu menargetkan pertumbuhan laba setiap tahun. Pertumbuhan itu, lanjut Made, juga diimbangi dengan kualitas kinerja perusahaan di semua lini.
Direktur Utama Adura Finance Willy Suwandi Dharma menjelaskan, secara umum, laba bersih tercipta karena perusahaan yang dipimpinnya membukukan kenaikan pada total pendapatan sebesar 5% atau setara dengan Rp2,0 triliun.
''Kami cukup puas dengan atas pertumbuhan tingkat profitabilitas perusahaan pada kuartal I 2016. Kami terus berupaya untuk mengoptimalkan perolehan laba ini guna mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,''kata Willy di Jakarta, Senin (2/5).
Dia menjelaskan, Adira Finance sukses menurunkan total beban sebesar 10% atau setara Rp1,6 triliun. Penurunan beban itu, kata Willy, tercapai berkat sejumlah terobosan yang dilakukan perusahaan di tengah perekonomian yang tidak stabil.
''Kita melakukan sejumlah langkah dengan mendiversifikasi sumber pendanaan untuk memperoleh biaya pendanaan (cost of funds) yang paling optimal,''jelas Willy.
Selain mencetak laba bersih Rp286 miliar, Adira Finance mampu membukukan pembiayaan baru sebesar Rp7,0 Triliun di kuartal I 2016. Jumlah itu dibukukan hingga Maret 2016. ''Kami berupaya berhati-hati dalam kegiatan penyaluran pembiayaan agar dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas aset,''jelasnya,
Di sisi lain, Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Finance I Dewa Made Susila menjelaskan, kenaikan laba bersih yang diraih karena perusahaan melakukan sejumlah langkah optimalisasi. ''Biaya pengelolaan dikelola dengan baik sehingga kinerja perusahaan mengalami perbaikan secara bottom line,''kata Made.
Menurut Made, Adira Finance selalu menargetkan pertumbuhan laba setiap tahun. Pertumbuhan itu, lanjut Made, juga diimbangi dengan kualitas kinerja perusahaan di semua lini.
(aww)