Rupiah Dibuka Berotot Saat USD Tak Berdaya Lawan Yen
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka menguat cukup tajam. Penguatan rupiah hari ini di tengah melemahnya USD terhadap yen.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.162/USD. Posisi ini tercatat menguat dari posisi kemarin yang berada di posisi Rp13.192/USD.
Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance hari ini dibuka di level Rp13.118/USD, dan pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.160/USD. Pembukaan rupiah berdasarkan Yahoo Finance hari ini masih tercatat menguat dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.175/USD.
Sementara, data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada pukul 10.00 WIB berada di level Rp13.165/USD. Posisi ini terlihat menguat dari posisi penutupan kemarin yang berada di level Rp13.180/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah dibuka menguat di posisi Rp13.123/USD dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.159/USD. Namun, pada pukul 100.00 WIB bergerak ke level Rp13.169/USD.
Seperti dikutip dari Reuters hari ini, USD turun 0,3% terhadap yen menjadi 106,09 dan mendekati level terendah yakni 106,05 sejak Oktober 2014. Seorang trader yang berbasis di Singapura mengatakan, yen spekulatif dalam kondisi tipis dengan pasar Jepang yang ditutup sampai Kamis.
Yen terhadap USD melonjak sekitar 5% pekan lalu karena Bank of Japan menahan untuk memperluas stimulus moneter dan membuat yen nak mingguan terbesar sejak 2008.
Mata uang Jepang telah meningkat lebih lanjut pekan ini setelah AS Treasury pada Jumat menempatkan Jepang pada daftar monitoring mata uang baru dengan empat negara lain yang memiliki surplus perdagangan yang besar dengan Amerika Serikat (AS).
USD lebih rendah terhadap terhadap beberapa mata uang lainnya dan tergelincir ke level terendah 92,472 pada satu titik, atau level terendah sejak Januari 2015.
Euro terhadap USD menyentuh level terkuat sejak Agustus tahun lalu yakni 1,1540. Euro sendiri terakhir diperdagangkan pada level 1,1536, stabil pada hari itu.
USD telah jatuh sejak pertengahan Maret ketika Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan The Fed akan berhati-hati terkait keputusan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.162/USD. Posisi ini tercatat menguat dari posisi kemarin yang berada di posisi Rp13.192/USD.
Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance hari ini dibuka di level Rp13.118/USD, dan pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.160/USD. Pembukaan rupiah berdasarkan Yahoo Finance hari ini masih tercatat menguat dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.175/USD.
Sementara, data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada pukul 10.00 WIB berada di level Rp13.165/USD. Posisi ini terlihat menguat dari posisi penutupan kemarin yang berada di level Rp13.180/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah dibuka menguat di posisi Rp13.123/USD dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.159/USD. Namun, pada pukul 100.00 WIB bergerak ke level Rp13.169/USD.
Seperti dikutip dari Reuters hari ini, USD turun 0,3% terhadap yen menjadi 106,09 dan mendekati level terendah yakni 106,05 sejak Oktober 2014. Seorang trader yang berbasis di Singapura mengatakan, yen spekulatif dalam kondisi tipis dengan pasar Jepang yang ditutup sampai Kamis.
Yen terhadap USD melonjak sekitar 5% pekan lalu karena Bank of Japan menahan untuk memperluas stimulus moneter dan membuat yen nak mingguan terbesar sejak 2008.
Mata uang Jepang telah meningkat lebih lanjut pekan ini setelah AS Treasury pada Jumat menempatkan Jepang pada daftar monitoring mata uang baru dengan empat negara lain yang memiliki surplus perdagangan yang besar dengan Amerika Serikat (AS).
USD lebih rendah terhadap terhadap beberapa mata uang lainnya dan tergelincir ke level terendah 92,472 pada satu titik, atau level terendah sejak Januari 2015.
Euro terhadap USD menyentuh level terkuat sejak Agustus tahun lalu yakni 1,1540. Euro sendiri terakhir diperdagangkan pada level 1,1536, stabil pada hari itu.
USD telah jatuh sejak pertengahan Maret ketika Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan The Fed akan berhati-hati terkait keputusan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
(izz)