BRI Kucurkan Kredit Rp993 Miliar ke PTPN XI

Selasa, 03 Mei 2016 - 22:10 WIB
BRI Kucurkan Kredit...
BRI Kucurkan Kredit Rp993 Miliar ke PTPN XI
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyalurkan kredit kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI senilai Rp993 miliar guna mendukung Pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada gula. Perseroan menyalurkan kredit dalam bentuk Modal Kerja Talangan on farm tebu petani sebesar Rp300 miliar, Modal Kerja Talangan Gula Petani sebesar Rp350 miliar dan Kredit Investasi (KI) Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp343 miliar.

"Dengan demikian, total kredit yang telah disalurkan oleh Bank BRI kepada PTPN XI menjadi Rp1,72 triliun. Sedangkan penyaluran pembiayaan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor produksi gula, secara keseluruhan berjumlah Rp 4,12 triliun," kata Wakil Direktur Utama BRI, Sunarso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Pemberian kredit tersebut merupakan pembiayaan dari hulu ke hilir yakni dari tebu ditanam sampai dengan tebu dijual. Secara umum, lanjut dia pemberian fasilitas kredit ini bertujuan untuk menjamin rantai pasokan bahan baku tebu petani dan mempertahankan tingkat kapasitas produksi gula agar tetap optimal sehingga tingkat suplai gula di masyarakat tetap stabil dan kontinuitasnya juga terjaga.

Untuk Modal Kerja Talangan on farm tebu petani, skim ini digunakan untuk memberikan kemudahan pembiayaan modal kerja bagi petani dengan suku bunga murah, yaitu sebesar 9,75% per tahun. "Pembiayaan modal kerja ini ditujukan kepada petani mitra PTPN XI yang berjumlah + 20 ribu petani dengan luas lahan + 44 ribu Ha," tambah Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga.

Selain berbunga murah, pembiayaan untuk petani tebu tersebut diupayakan dengan proses cepat supaya perputaran uang kredit bisa berjalan lancar. "Semakin cepat pembiayaan, maka semakin cepat pula petani menanam tebu, dan demikian seterusnya, uang itu bisa dibayarkan lagi ke bankm" ujarnya.

Sementara pemberian kredit dengan skim Modal Kerja Talangan Gula Petani dilakukan dengan cara menalangi pembayaran hasil gula kepada petani tebu sebelum tebu digilingkan dan dijual kepada pembeli gula. Melalui skim tersebut, selain mendapatkan pembayaran terlebih dahulu, petani juga mendapatkan harga jual yang lebih baik sehingga ada waktu untuk melelang gulanya.

Adapun pemberian KI Capex digunakan untuk investasi rutin perawatan mesin produksi, yang bertujuan untuk mempertahankan operasional 16 pabrik gula berkapasitas 44.700 TCD agar tetap optimal serta meningkatkan efisiensi biaya operasional produksi.

Terkait dengan peluang pembiayaan serupa di masa depan, dengan adanya sinkronisasi melalui skim khusus yang melibatkan PTPN atau perusahaan gula sebagai avalis kredit petani, bisnis pembiayaan di sektor ini masih memiliki prospek yang sangat bagus. "Sebelumnya, skim pembiayaan petani tebu juga sudah dijalankan Bank BRI dengan PTPN Grup dan berjalan lancar," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6179 seconds (0.1#10.140)