Chevron Tawarkan 6.000 Karyawan Mundur Sukarela

Kamis, 05 Mei 2016 - 14:40 WIB
Chevron Tawarkan 6.000...
Chevron Tawarkan 6.000 Karyawan Mundur Sukarela
A A A
JAKARTA - PT Chevron Pacific Indonesia membantah kabar yang menyebutkan bahwa perseroan telah memberhentikan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 806 orang karyawan hingga akhir April 2016. Diterangkan hengkangnya karyawan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS) ini sejatinya atas dasar suka rela.

Senior Vice President, Policy, Government, and Public Affairs Chevron Indonesia, Yanto Sianipar mengemukakan, ‎para karyawan ditawarkan mengundurkan diri secara sukarela. Penawaran ini juga berlaku untuk seluruh karyawan di Chevron yang berjumlah sekitar 6.000 karyawan.

"Bukan PHK judulnya, judulnya memang memutuskan untuk mengundurkan diri secara sukarela. Jadi kita punya penawaran, mau diambil atau tidak. Kalau tidak mau diambil ya tetap bekerja. Siapa saja, 6.000 lebih pegawai kita tawarkan semua," katanya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (5/5/2016).

(Baca Juga: Kementerian ESDM Ungkap Rincian PHK Chevron)

Dia menjelaskan, sejak tahun lalu raksasa minyak asal Negeri Paman Sam tersebut telah melakukan penyesuaian bisnis model. Hal ini menyikapi banyaknya perubahan yang terjadi di perseroan. "‎Program yang kita lakukan sejak tahun lalu adalah penyesuaian bisnis model di Chevron menyikapi banyaknya perubahan yang terjadi di perusahaan kita," imbuh dia.

Perubahan ini, sambung dia menyebabkan terjadinya perampingan organisasi di tubuh Chevron. Karena itu, perseroan memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk secara sukarela mengundurkan diri dari Chevron.

"Jadi kita menyiapkan perubahan, dan perubahan itu menyebabkan organisasi yang berubah. Nah program itu sukarela, jadi setiap pegawai diberikan kesempatan mau ambil atau tidak. Kalau dia ambil dia tetap sebagai pegawai, kalau tidak dia akan dapat kompensasi," terangnya.

Sayangnya, dia enggan menyebutkan total karyawan yang telah mengambil kesempatan mengundurkan diri secara sukarela tersebut.‎ "Saya tidak bisa disclose (karyawan mengundurkan diri secara sukarela). Masih dalam proses, kita tidak bisa kasih tahu jumlahnya. Jadi penyesuaian terhadap model bisnis yang baru. Sehingga tentu saja berubah organisasinya," tandasnya.

‎Sebagai informasi, Chevron Indonesia‎ dilaporkan telah memberhentikan 806 karyawan hingga akhir April 2016, dari rencana pengurangan karyawan yakni sebesar 1.600 pekerja. Angka tersebut, berdasarkan PHK yang dilakukan perusahaan multinasional ini dalam dua bulan terakhir, baik di Provinsi Riau dan Pulau Kalimantan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7981 seconds (0.1#10.140)