Tiga Langkah Prioritas Pemerintah Dongkrak Iklim Pariwisata RI

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memiliki tiga program prioritas yang dilakukan untuk menggenjot iklim pariwisata di Indonesia. Sebagai entitas bisnis, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus sinergi dan kerja sama merealisasikan program guna meningkatkan potensi pariwisata di Tanah Air.

Deputi Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengemukakan, program pertama yang dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan pemasaran dan promosi berbagai keunggulan dan keindahan alam di Tanah Air. Ini dilakukan guna menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) lebih banyak melancong ke Indonesia.

"Program kedua, kita lagi menata akses, atraksi, dan daerahnya supaya kunjungannya mudah," katanya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (5/5/2016).

Ketiga, ‎pemerintah juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM), masyarakat, dan industri yang lebih berdaya saing untuk bisa berkompetisi dengan pekerja dari luar negeri. Pemerintah membantu dan mendorong SDM di Tanah Air agar memiliki standar internasional.

"Maka 3 program ini upaya percepatan pariwisata, kementerian, provinsi dan kabupaten kota kita sinergi. Jadi semua yang punya wilayah mudah-mudahan memprioritaskan pariwisata di daerah masing-masing," imbuh dia.

Dia mengimbau, seluruh kabupaten dan kota di Indonesia untuk meningkatkan pembangunan pariwisata di daerahnya. Pemerintah daerah diminta untuk menonjolkan keunikan dan kekhasan daerahnya untuk membangkitkan minat wisatawan melancong ke Indonesia.

"Karena pariwisata bisa menciptakan lapangan pekerjaan selain itu juga mendatangkan devisa dari wisman. Dan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB)," tuturnya.

Selain itu, bagi pelaku usaha di sektor pariwisata juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk, layanan dan pengelolaannya. Dengan begitu, wisatawan pun akan merasa nyaman berkunjung ke Indonesia.

"‎Jadi harapan kami kepada pelaku usaha meningkatkan kualitas produknya, kualitas layanannya, dan kualitas pengelolaannya. Semua pelaku usaha. Sehingga kunjungan wisman merasa nyaman dan puas ke Indonesia agar bisa kembali datang lagi," pungkasnya.