Satelit BRI Siap Meluncur 9 Juni

Senin, 09 Mei 2016 - 20:35 WIB
Satelit BRI Siap Meluncur 9 Juni
Satelit BRI Siap Meluncur 9 Juni
A A A
JAKARTA - Rencana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., (BRI) untuk meluncurkan satelit semakin matang. Tahapan final uji coba performa BRIsat sendiri sukses dilaksanakan di pabrik Space Systems/Loral, LLC (SSL) Palo Alto, California, Amerika Serikat.

"Final Spacecraft Pre-Shipment Review pun sudah dilakukan sehingga proses manufaktur satelit telah dinyatakan selesai. Dan sesuai dengan requirement pada kontrak, berikutnya satelit siap dikirim ke Kourou untuk persiapan peluncuran," ujar Corporate Secretary BRI, Hari Siaga Amijarso di Jakarta Senin, (9/5/2016).

Dia mengungkapkan, pengiriman ke lokasi peluncuran (Kourou) dilakukan pada 8 Mei 2016 dengan menggunakan pesawat kargo Antonov-124, dan diperkirakan tiba pada 9 Mei 2016 waktu Kourou, Guyana Prancis.

(Baca: Satelit BRI Rp3 Triliun Tahan 15 Tahun)

Menurutnya, BRI, SSL dan Arianespace telah menyepakati bahwa peluncuran akan dilakukan pada tanggal 8 Juni 2016 jam 20.30-21.15 UTC atau tanggal 9 Juni 2016 waktu Indonesia (WIB). Sementara, untuk pembangunan satellite control facility sudah hampir 100%. Tim teknis juga telah selesai melaksanakan sebagian besar proses Instalasi dan Site Acceptance Test (SAT) yang akan dilanjutkan dengan End To End Testing (ETE).

“Untuk operator satellite control facility juga sudah ready, baik secara keilmuan maupun praktik," paparnya.

Terkait dengan coverage risiko dalam penutupan BRIsat launch and in orbit insurance, Bank BRI bersama Jasindo (Ketua Konsorsium Asuransi Lokal) dan Marsh (Broker Asuransi Internasional) telah menyelesaikan wording dalam polis asuransi BRIsat.

Jasindo sendiri telah menyampaikan secara resmi polis tersebut kepada BRI. Lebih lanjut Hari Siaga mengatakan, BRISat merupakan salah satu inovasi BRI untuk memberikan layanan jasa perbankan secara optimal kepada seluruh masyarakat Indonesia hingga ke seluruh penjuru Indonesia.

Dengan beroperasinya BRISat ini, nantinya BRI akan lebih menghemat pengeluaran biaya operasional sebesar 50% dibandingkan jika melakukan sewa jasa satelit untuk komunikasi jaringan.

"Selain itu yang tak kalah pentingnya, bisa meminimalisasi gangguan jaringan di sekitar 11 ribu kantor, 22 ribu ATM, dan 180 ribu Electronic Data Capture (EDC) BRI," terang dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6377 seconds (0.1#10.140)