Rupiah Dibuka Menguat Tipis Saat Yen Defensif
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka menguat tipis dan tetap bertahan dikisaran level Rp13.200/USD. Tren positif mata uang Garuda terjadi di tengah pergerakan defensif Yen setelah Bank Of Japan (BOJ) memberikan sinyal akan melakukan intervensi untuk melemahkan mata uang.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka menguat pagi ini pada level Rp13.271/USD. Posisi ini tercatat lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.333/USD
Sementara posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance, di sesi pembukaan hari ini menunjukkan penurunan di level Rp13.288/USD dan pada pukul 09.53 WIB sempat bergerak membaik ke posisi Rp13.280. Tapi dibandingkan pembukaan, posisi rupiah melemah dari penutupan sebelumnya Rp13.285/USD
Berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pagi ada pada level Rp13.285/USD. Posisi ini membaik, apabila melihat dari penutupan kemarin yang terparkir di level Rp13.290/USD.
Menurut data Bloomberg, rupiah tercatat menguat pagi ini saat dibuka pada posisi Rp13.274/USD pagi ini dengan kisaran harian Rp13.260-Rp13.295/USD. Posisi ini menunjukkan rupiah cenderung menguat dibandingkan kemarin pada level Rp13.286/USD.
Dilansir Reuters, Rabu (11/5/2016) di pasar mata uang Yen terlihat bertahan ketika BOJ siap melakukan intervensi. Tercatat yen terhadap USD hari ini melemah ke posisi 109.28 atau tergelincir 3,4% dari posisi tertinggi dalam 18 bulan pada 3 Mei di level 105.55.
USD sendiri mendapatkan dukungan dari pernyataan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) yang menerangkan kenaikan suku bunga acuan (Fed rate) tergantung data US payrolls. Presiden New York Fed William Dudley mengatakan masuk akal apabila ada harapan Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga dua kali pada tahun ini.
Indeks USD terhadap enam mata uang utama tercatat mengalami kenaikan selama dua pekan terakhir. Kemarin USD tercatat berada di tren positif ke level 94.356, dan hari ini berakhir di posisi 94.234 atau pulih sebesar 2,5%. Sedangkan euro pada perdagangan hari ini sedikit tergelincir terhadap USD ke level 1.1372.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka menguat pagi ini pada level Rp13.271/USD. Posisi ini tercatat lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.333/USD
Sementara posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance, di sesi pembukaan hari ini menunjukkan penurunan di level Rp13.288/USD dan pada pukul 09.53 WIB sempat bergerak membaik ke posisi Rp13.280. Tapi dibandingkan pembukaan, posisi rupiah melemah dari penutupan sebelumnya Rp13.285/USD
Berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pagi ada pada level Rp13.285/USD. Posisi ini membaik, apabila melihat dari penutupan kemarin yang terparkir di level Rp13.290/USD.
Menurut data Bloomberg, rupiah tercatat menguat pagi ini saat dibuka pada posisi Rp13.274/USD pagi ini dengan kisaran harian Rp13.260-Rp13.295/USD. Posisi ini menunjukkan rupiah cenderung menguat dibandingkan kemarin pada level Rp13.286/USD.
Dilansir Reuters, Rabu (11/5/2016) di pasar mata uang Yen terlihat bertahan ketika BOJ siap melakukan intervensi. Tercatat yen terhadap USD hari ini melemah ke posisi 109.28 atau tergelincir 3,4% dari posisi tertinggi dalam 18 bulan pada 3 Mei di level 105.55.
USD sendiri mendapatkan dukungan dari pernyataan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) yang menerangkan kenaikan suku bunga acuan (Fed rate) tergantung data US payrolls. Presiden New York Fed William Dudley mengatakan masuk akal apabila ada harapan Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga dua kali pada tahun ini.
Indeks USD terhadap enam mata uang utama tercatat mengalami kenaikan selama dua pekan terakhir. Kemarin USD tercatat berada di tren positif ke level 94.356, dan hari ini berakhir di posisi 94.234 atau pulih sebesar 2,5%. Sedangkan euro pada perdagangan hari ini sedikit tergelincir terhadap USD ke level 1.1372.
(akr)