Konsumsi Tinggi, Permintaan Produk Plastik Capai 4,6 Juta Ton
A
A
A
DEPOK - Prospek dan pengembangan industri plastik di Indonesia sangat potensial. Karena plastik merupakan salah satu industri vital yang memiliki variasi produk sangat luas serta mempunyai keterkaitan dengan industri lain, seperti industri kemasan, kosmetik, elektronik, otomotif, dan lainnya.
Wakil Ketua Umum Pengembangan Bisnis Inaplas (Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik) Budi Susanto Sadiman mengatakan konsumsi industri produk plastic di dalam negeri semakin hari semakin tinggi.
“Total produksi plastik nasional mencapai 4,68 juta ton dan menyerap lebih dari 30 ribu tenaga kerja. Dan meningkat secara konsisten sebesar lima persen,” ujarnya dalam pameran Indoplas 2016, pada Rabu (11/5/2016).
(Baca: PHK Hantui Industri Mamin jika Plastik Kemasan Dikenai Cukai)
Meskipun demikian, lanjut Budi, pengembangan industri plastik masih memiliki ketergantungan terhadap bahan baku plastik impor. Dibandingkan Asia Pasifik dan dunia, Asia Pasifik menjadi wilayah dengan pertumbuhan industri plastik tertinggi di dunia.
"Jerman tetap menjadi penyedia teknologi nomor satu di dunia dengan nilai ekspor sebesar 24% dari nilai ekspor dunia, diikuti China sebesar 13%, Jepang dan Italia sebesar 9%, dan Amerika Serikat sebesar 6%. Namun China mendominasi pasar mesin dunia," jelasnya.
Berdasarkan data tahun 2014, nilai produksi mesin plastik Cina mencapai 33,4% dari nilai produksi mesin plastik dunia. Kemudian Jerman di peringkat kedua dengan 20,5%, Italia 7,8%, dan Amerika Serikat dengan 7,1%.
Wakil Ketua Umum Pengembangan Bisnis Inaplas (Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik) Budi Susanto Sadiman mengatakan konsumsi industri produk plastic di dalam negeri semakin hari semakin tinggi.
“Total produksi plastik nasional mencapai 4,68 juta ton dan menyerap lebih dari 30 ribu tenaga kerja. Dan meningkat secara konsisten sebesar lima persen,” ujarnya dalam pameran Indoplas 2016, pada Rabu (11/5/2016).
(Baca: PHK Hantui Industri Mamin jika Plastik Kemasan Dikenai Cukai)
Meskipun demikian, lanjut Budi, pengembangan industri plastik masih memiliki ketergantungan terhadap bahan baku plastik impor. Dibandingkan Asia Pasifik dan dunia, Asia Pasifik menjadi wilayah dengan pertumbuhan industri plastik tertinggi di dunia.
"Jerman tetap menjadi penyedia teknologi nomor satu di dunia dengan nilai ekspor sebesar 24% dari nilai ekspor dunia, diikuti China sebesar 13%, Jepang dan Italia sebesar 9%, dan Amerika Serikat sebesar 6%. Namun China mendominasi pasar mesin dunia," jelasnya.
Berdasarkan data tahun 2014, nilai produksi mesin plastik Cina mencapai 33,4% dari nilai produksi mesin plastik dunia. Kemudian Jerman di peringkat kedua dengan 20,5%, Italia 7,8%, dan Amerika Serikat dengan 7,1%.
(ven)