Palopo Siap Ekspor Udang dan Bandeng ke Jepang
A
A
A
PALOPO - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) Ilham Hamid mengatakan, pihaknya siap mengekspor udang vaname dan ikan bandeng ke Jepang dalam tahun ini.
Menurutnya, ekspor udang dan ikan bandeng ditarget terlaksana paling lambat akhir 2016. "Kita bekerja sama dengan eksportir udang dan bandeng asal Surabaya yakni pemilik PT Dimaz Reiza Perwira, selain target pasar intenational, produk perikanan Palopo juga tetap di pasarkan dalam negeri khususnya Pulau Jawa," kata dia, Sabtu (14/5/2016).
Kota Palopo saat ini memiliki cold storage atau mesin pembeku atau gudang pembeku dengan kapasitas mesin 2.500 kg dan kapasitas ruang penyimpanan 30.000 kg atau 30 ton. Untuk menunggu pengoperasian cold storage, tinggal menunggu pemasangan listrik di lokasi TPI Balambang berkapasitas 66.000 KVA.
"Cold storage-nya sudah ada di TPI Palopo, tinggal menunggu pemasangan listrik kapasitas 66.000 KVA dan rak besi yang dipesan dari Surabaya untuk bisa jalan," katanya.
Target ekspor udang dan ikan bandeng kedepannya sekitar 2 kontainer satu kali pengiriman. Sementara untuk harga beli ikan bandeng dan udang vaname oleh PT Dimaz Reiza ditarget di atas Rp8.000 per kg.
Sementara, besaran 1pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kota Palopo dalam bisnis ekspor ini oleh perusahaan ditarget Rp1.250.000 per bulan.
"Ini target PAD yang harus dibayar perusahaan eksportir, boleh jadi, setelah berjalan dan berkembang, Pemkot Palopo akan menghitung kembali untuk penambahan PAD ke depan, tergantung besaran eskpor mereka nantinya," kata dia.
Ilham mengatakan, ketika Cold Storadge ini berjalan pihak perusahaan tetap dibolehkan untuk mengambil bahan baku ikan dan undang dari luar daerah Palopo, misalnya Luwu, Masamba dan Malili.
Menurutnya, ekspor udang dan ikan bandeng ditarget terlaksana paling lambat akhir 2016. "Kita bekerja sama dengan eksportir udang dan bandeng asal Surabaya yakni pemilik PT Dimaz Reiza Perwira, selain target pasar intenational, produk perikanan Palopo juga tetap di pasarkan dalam negeri khususnya Pulau Jawa," kata dia, Sabtu (14/5/2016).
Kota Palopo saat ini memiliki cold storage atau mesin pembeku atau gudang pembeku dengan kapasitas mesin 2.500 kg dan kapasitas ruang penyimpanan 30.000 kg atau 30 ton. Untuk menunggu pengoperasian cold storage, tinggal menunggu pemasangan listrik di lokasi TPI Balambang berkapasitas 66.000 KVA.
"Cold storage-nya sudah ada di TPI Palopo, tinggal menunggu pemasangan listrik kapasitas 66.000 KVA dan rak besi yang dipesan dari Surabaya untuk bisa jalan," katanya.
Target ekspor udang dan ikan bandeng kedepannya sekitar 2 kontainer satu kali pengiriman. Sementara untuk harga beli ikan bandeng dan udang vaname oleh PT Dimaz Reiza ditarget di atas Rp8.000 per kg.
Sementara, besaran 1pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kota Palopo dalam bisnis ekspor ini oleh perusahaan ditarget Rp1.250.000 per bulan.
"Ini target PAD yang harus dibayar perusahaan eksportir, boleh jadi, setelah berjalan dan berkembang, Pemkot Palopo akan menghitung kembali untuk penambahan PAD ke depan, tergantung besaran eskpor mereka nantinya," kata dia.
Ilham mengatakan, ketika Cold Storadge ini berjalan pihak perusahaan tetap dibolehkan untuk mengambil bahan baku ikan dan undang dari luar daerah Palopo, misalnya Luwu, Masamba dan Malili.
(izz)