ESDM Contek Negara Tetangga Soal Penghematan Energi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menerangkan bahwa gerakan hemat energi atau konservasi energi sejatinya telah dilakukan beberapa negara, salah satunya di kota Cambridge, Inggris dan Singapura. Diterangkan Cambridge: A City of Cycling atau Kota Ramah Sepeda adalah salah satu perwujudan dari budaya turun temurun.
(Baca Juga: Menteri ESDM Kampanye Hemat Konsumsi Energi 10%)
Ini merupakan organisasi amal yang didirikan di 1995 yang bertujuan untuk menjaga budaya bersepeda. Organisasi ini merupakan organisasi dengan jumlah anggota terbanyak di Cambridge yang berjumlah sekitar 1.200 anggota. Meski begitu menurut Menteri ESDM tidak ada kata terlambat untuk melakukan penghematan.
“Tidak ada kata terlambat untuk kita mulai di Negeri yang kita cintai ini, sebuah gerakan hemat energi yang kita harapkan dapat menjadi budaya, menjadi gaya hidup bagi setiap individu kita, demi pembangunan Indonesia yang lebih baik, bersih dan merata," tegas dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/5/2016).
Sementara Singapura mempunya Clean and Green yang merupakan salah satu program yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran dalam menjaga lingkungan dengan menerapkan gaya hidup bersih dan ramah lingkungan. Program ini diterapkan dengan tiga pilar, yaitu: clean environment, city of gardens and water, serta energy efficiency and resource conservation.
Youth for Environment Day adalah salah satu program untuk mensukseskan Clean and Green Singapore, yang melibatkan partisipasi dari generasi muda dalam menuangkan ide dan pemikiran dalam mengembangkan dan menciptakan lingkungan bersih yang berkelanjutan dengan berfokus pada pemanfaatan sampah dan meningkatkan kebersihan lingkungan.
Di Tanah Air sendiri, pemerintah coba mengajak masyarakat untuk memulai penghematan dari hal terdekat yakni kehidupan sehari-hari dengan “Gerakan Potong 10%”.
“Di samping penerapan dalam kehidupan sehari-hari, pemerintah juga mendorong penerapan konservasi dan efisiensi energi di sektor industri, bangunan atau gedung juga fasilitas publik yaitu melalui penerbitan Peraturan Menteri ESDM tentang Energi Service Company (ESCO), sebuah kemitraan antara Pemerintah dengan perusahaan penggerak sektor industri dan komersial untuk merealisasikan secara nyata aksi-aksi konservasi energi," tandasnya.
(Baca Juga: Menteri ESDM Kampanye Hemat Konsumsi Energi 10%)
Ini merupakan organisasi amal yang didirikan di 1995 yang bertujuan untuk menjaga budaya bersepeda. Organisasi ini merupakan organisasi dengan jumlah anggota terbanyak di Cambridge yang berjumlah sekitar 1.200 anggota. Meski begitu menurut Menteri ESDM tidak ada kata terlambat untuk melakukan penghematan.
“Tidak ada kata terlambat untuk kita mulai di Negeri yang kita cintai ini, sebuah gerakan hemat energi yang kita harapkan dapat menjadi budaya, menjadi gaya hidup bagi setiap individu kita, demi pembangunan Indonesia yang lebih baik, bersih dan merata," tegas dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/5/2016).
Sementara Singapura mempunya Clean and Green yang merupakan salah satu program yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran dalam menjaga lingkungan dengan menerapkan gaya hidup bersih dan ramah lingkungan. Program ini diterapkan dengan tiga pilar, yaitu: clean environment, city of gardens and water, serta energy efficiency and resource conservation.
Youth for Environment Day adalah salah satu program untuk mensukseskan Clean and Green Singapore, yang melibatkan partisipasi dari generasi muda dalam menuangkan ide dan pemikiran dalam mengembangkan dan menciptakan lingkungan bersih yang berkelanjutan dengan berfokus pada pemanfaatan sampah dan meningkatkan kebersihan lingkungan.
Di Tanah Air sendiri, pemerintah coba mengajak masyarakat untuk memulai penghematan dari hal terdekat yakni kehidupan sehari-hari dengan “Gerakan Potong 10%”.
“Di samping penerapan dalam kehidupan sehari-hari, pemerintah juga mendorong penerapan konservasi dan efisiensi energi di sektor industri, bangunan atau gedung juga fasilitas publik yaitu melalui penerbitan Peraturan Menteri ESDM tentang Energi Service Company (ESCO), sebuah kemitraan antara Pemerintah dengan perusahaan penggerak sektor industri dan komersial untuk merealisasikan secara nyata aksi-aksi konservasi energi," tandasnya.
(akr)