Bank Mandiri Cetak Pertumbuhan Laba 15,9%
A
A
A
JAKARTA - Bank Mandiri berhasil mencatatkan laba operasional sebesar Rp9,7 triliun hingga akhir Maret 2016 atau tumbuh 15,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,3 triliun. Laju kenaikan laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan operating income yang meningkat Rp2,4 triliun atau tumbuh 16,3% menjadi Rp 17,2 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menerangkan, pertumbuhan tersebut bersumber dari kenaikan pendapatan bunga bersih dan premi bersih sebesar 19,1% menjadi Rp13,0 triliun dan peningkatan fee based income yang juga tumbuh 8,0% menjadi Rp 4,2 triliun.
“Kami bersyukur atas pencapaian ini karena membuktikan Bank Mandiri tetap dapat mengelola produktivitas asset, liabilities dan bisnis transaksionalnya dengan baik di tengah tantangan perlambatan kondisi ekonomi domestik dan internasional," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/5/2016).
Lanjut dia perseroan intensif mulai melakukan penuruan suku bunga menuju single digit secara bertahap. Selain itu, Bank Mandiri juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan perseroan tetap tumbuh sehat dan berkelanjutan.
Di antaranya adalah dengan membentuk unit special asset management agar dapat menyelesaikan kredit bermasalah dengan lebih fokus, cepat dan tuntas. Early warning system dan portfolio selection yang selama ini sudah diterapkan juga semakin dipertajam untuk setiap segmen dan sub-segmen yang spesifik.
Dia menambahkan Mandiri juga melakukan penataan ulang dan pemantauan yang lebih disiplin terhadap pengelolaan portofolio kredit perseroan, baik secara sektoral, segmen maupun geografi.
“Sepanjang triwulan I tahun ini kami berhasil mencatatkan laba bersih hingga Rp3,8 triliun. Kemudian, untuk memperkuat struktur asset produktif yang lebih solid, kami juga telah membentuk pencadangan," sambung dia.
"Kami optimis dengan langkah-langkah yang kami lakukan, Bank Mandiri secara konsisten dapat terus memperkuat pondasi struktur keuangannya agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan untuk siap menghadapi berbagai tantangan ke depan," tutupnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menerangkan, pertumbuhan tersebut bersumber dari kenaikan pendapatan bunga bersih dan premi bersih sebesar 19,1% menjadi Rp13,0 triliun dan peningkatan fee based income yang juga tumbuh 8,0% menjadi Rp 4,2 triliun.
“Kami bersyukur atas pencapaian ini karena membuktikan Bank Mandiri tetap dapat mengelola produktivitas asset, liabilities dan bisnis transaksionalnya dengan baik di tengah tantangan perlambatan kondisi ekonomi domestik dan internasional," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/5/2016).
Lanjut dia perseroan intensif mulai melakukan penuruan suku bunga menuju single digit secara bertahap. Selain itu, Bank Mandiri juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan perseroan tetap tumbuh sehat dan berkelanjutan.
Di antaranya adalah dengan membentuk unit special asset management agar dapat menyelesaikan kredit bermasalah dengan lebih fokus, cepat dan tuntas. Early warning system dan portfolio selection yang selama ini sudah diterapkan juga semakin dipertajam untuk setiap segmen dan sub-segmen yang spesifik.
Dia menambahkan Mandiri juga melakukan penataan ulang dan pemantauan yang lebih disiplin terhadap pengelolaan portofolio kredit perseroan, baik secara sektoral, segmen maupun geografi.
“Sepanjang triwulan I tahun ini kami berhasil mencatatkan laba bersih hingga Rp3,8 triliun. Kemudian, untuk memperkuat struktur asset produktif yang lebih solid, kami juga telah membentuk pencadangan," sambung dia.
"Kami optimis dengan langkah-langkah yang kami lakukan, Bank Mandiri secara konsisten dapat terus memperkuat pondasi struktur keuangannya agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan untuk siap menghadapi berbagai tantangan ke depan," tutupnya.
(akr)