Atasi Krisis Ekonomi, IDB Kucurkan Pembiayaan Rp39.937 Triliun

JAKARTA - Islamic Development Bank (IDB) mengucurkan pembiayaan sebesar USD3 triliun atau senilai Rp39.937 triliun (kurs Rp13.312/USD) terhadap 56 negara anggota pada tahun ini. Hal tersebut dilakukan guna mengentaskan krisis ekonomi yang terus berulang.

Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali mengatakan, cara keluar dari krisis ekonomi tidak bisa dengan program keuangan biasa. Harus mencari sumber dana baru seperti swasta.

"Investasi USD3 triliun per tahun dalam konteks krisis ekonomi yang berlangsung selama berulang-ulang, kita enggak akan capai dengan fokus pada keuangan yang biasa. Kita harus cari cara-cara baru. Sumber-sumber swasta dan hasilkan upaya-upaya capaian tujuan pembangunan," ujarnya di Jakarta, Senin (16/5/2016).

Menurut Ahmad, keuangan Islam juga bisa terintegrasi melalui IDB. Selain itu, pembiayaan tersebut dapat berkontribusi terhadap program pengembangan sumber daya alam.

"Tentunya keuangan Islam terwujud dalam integrasi. Ini juga dapat kontribusi secara signifikan terhadap basis sumber daya yang diperlukan untuk biayai program-program yang disebut," katanya.

Selanjutnya, kata dia, program diversifikasi ekonomi ke produksi nonmigas bisa menjadi cara mengatasi anjloknya harga komoditas. Sehingga bisa memitigasi nilai minyak dunia yang sedang rendah.

"Program diversifikasi ekonomi dan untuk meningkatkan produksi nonmigas sehingga negara bisa memitigasi harga minyak yang rendah. Seperti Arab Saudi yang bisa dengan mudah mengatasi harga minyak yang rendah," pungkasnya.