IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan
IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih cenderung tertekan dengan range pergerakan 4.700-4.775.
Lanjar mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal hari ini break out support level namun masih mampu bertahan pada support fractal yang juga tepat pada level area lower bollinger bands.
"Indikator stochastic terkonsolidasi negatif dengan momentum RSI yang memiliki tren negatif yang diperpanjang. Dari beberapa sinyal tersebut IHSG masih rentan akan melanjutkan pergerakan bearish," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Dia menjelaskan, sentimen selanjutnya yang menjadi fokus investor yakni ekonomi Jepang dimana akan ada GDB dengan perkiraan cukup baik dan juga dapat menjadi acuan level resesi pada kuartal pertama. Sentimen dalam negeri akan ada laporan pertumbuhan pinjaman YoY.
Sementara, IHSG kemarin tetap melanjutkan pergerakan bearish-nya dengan ditutup -30.15 poin sebesar -0.63% dilevel 4731.56 dengan volume yang cenderung dibawah rata-rata.
Hanya sektor infrastruktur dan pertambangan yang mampu ditutup pada zona positif. Data aktifitas ekspor impor Indonesia tidak mampu menahan aksi jual investor pada awal pekan.
Dimana aktifitas import turun menjadi -14.62% dari -10.41% berkontraksi dengan perkiraan dilevel -9.15% dan aktifitas export naik menjadi -12.65% dari -13.5% namun masih dibawah target perkiraan dilevel -11%.
Sehingga Neraca perdagangan indonesia hanya surplus sebesar $0.16B menjadi $0.67B dari $0.51B di periode sebelumnya. Meski demikian mulai terlihat pertumbuhan ekspor disaat aktifitas impor di China sedang melambat.
"Investor asing terlihat menahan diri pada awal pekan terbukti pada aksi net sell yang hanya tercatat sebesar 589 juta rupiah pada perdagangan hari ini," pungkasnya.
Lanjar mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal hari ini break out support level namun masih mampu bertahan pada support fractal yang juga tepat pada level area lower bollinger bands.
"Indikator stochastic terkonsolidasi negatif dengan momentum RSI yang memiliki tren negatif yang diperpanjang. Dari beberapa sinyal tersebut IHSG masih rentan akan melanjutkan pergerakan bearish," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Dia menjelaskan, sentimen selanjutnya yang menjadi fokus investor yakni ekonomi Jepang dimana akan ada GDB dengan perkiraan cukup baik dan juga dapat menjadi acuan level resesi pada kuartal pertama. Sentimen dalam negeri akan ada laporan pertumbuhan pinjaman YoY.
Sementara, IHSG kemarin tetap melanjutkan pergerakan bearish-nya dengan ditutup -30.15 poin sebesar -0.63% dilevel 4731.56 dengan volume yang cenderung dibawah rata-rata.
Hanya sektor infrastruktur dan pertambangan yang mampu ditutup pada zona positif. Data aktifitas ekspor impor Indonesia tidak mampu menahan aksi jual investor pada awal pekan.
Dimana aktifitas import turun menjadi -14.62% dari -10.41% berkontraksi dengan perkiraan dilevel -9.15% dan aktifitas export naik menjadi -12.65% dari -13.5% namun masih dibawah target perkiraan dilevel -11%.
Sehingga Neraca perdagangan indonesia hanya surplus sebesar $0.16B menjadi $0.67B dari $0.51B di periode sebelumnya. Meski demikian mulai terlihat pertumbuhan ekspor disaat aktifitas impor di China sedang melambat.
"Investor asing terlihat menahan diri pada awal pekan terbukti pada aksi net sell yang hanya tercatat sebesar 589 juta rupiah pada perdagangan hari ini," pungkasnya.
(ven)
Explore More