Indonesia dan Republik Korea Jalin Percepatan Industrialisasi

Selasa, 17 Mei 2016 - 11:49 WIB
Indonesia dan Republik Korea Jalin Percepatan Industrialisasi
Indonesia dan Republik Korea Jalin Percepatan Industrialisasi
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menekankan Republik Korea sebagai mitra strategis dan penting bagi Indonesia di kawasan Asia. Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam pertemuan bilateral kedua negara di Istana Cheong Wa Dae, Seoul, Korea Selatan.

“Republik Korea adalah mitra strategis dan penting untuk Indonesia di kawasan ini,” demikian pernyataan pembuka Jokowi dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Selasa (17/5/2016).

Jokowi menambahkan bahwa perdagangan dan investasi antar kedua negara menunjukkan nilai yang siginifikan. Untuk itu, Presiden mengundang investor Republik Korea menanamkan modalnya di Indonesia, utamanya bidang infrastruktur sepertinya jalan tol, pelabuhan, pembangunan rel kereta api, pembangkit listrik, dan infrastruktur bidang maritim.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga mengajak pemerintah Republik Korea untuk bekerja sama dalam pengembangan industri kreatif yang kini sedang digalakkan di Tanah Air.

"Dalam pembicaraan bilateral tadi, Indonesia ingin memfokuskan pada kerja sama untuk percepatan industrialisasi di Indonesia serta pengembangan industri kreatif seperti fashion, film, sinema, dan penyiaran," tandasnya.

Terkait investasi gergasi ritel Lotte Group di Indonesia, dimana Lotte ingin mengimpor buah segar dari Indonesia, Presiden Jokowi juga mengharapkan hal sama. Yaitu kemudahan mengekspor buah ke Republik Korea.

Adapun masalah keamanan kasawan, pemerintah Indonesia dan Republik Korea sepakat untuk meningkatkan stabilitas keamanan serta bahu membahu dalam upaya memerangi terorisme. Diantaranya adalah kesepakatan untuk melaksanakan pertukaran informasi dari masing-masing intelijen dan mengatasi penyebab akar masalah.

Indonesia Negara Tujuan Investasi Utama

Senada dengan Jokowi, Presiden Republik Korea Park Geun-hye juga mengatakan Indonesia merupakan negara perdagangan serta tujuan investasi utama negaranya. "Saya dan Presiden Joko Widodo memiliki pandangan yang sama bahwa kini kedua negara harus memperkuat hubungan kerja sama untuk mengembangkan kekuatan baru supaya dapat maju secara bersama-sama," jelas Park.

Park kemudian menyampaikan bahwa kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman terkait dengan pengembangan industri kreatif, maritim, dan lingkungan. Presiden perempuan ini juga berkomitmen untuk mengupayakan hasil yang nyata dari kerja sama tersebut.

Adapun nota kesepahaman antara Indonesia dan Republik Korea sebagai berikut:
1. Extension and Amendment of MoU on Cooperation Regarding Indonesia Special Economic Zones (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korsel)
2. MoU on Creative Industries Fields (Kepala Badan Ekonomi Kreatif dan Menteri Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korsel)
3. MoU on Sports Cooperation (Menteri Luar Negeri dan Menteri Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korsel)
4. MoU on Maritime Cooperation (Menteri Luar Negeri dan Menteri Maritim dan Perikanan Korsel)
5. MoU on Cooperation in the Field of Geospatial Data Infrastructure and Land Administration (Menteri Luar Negeri dan Menteri Konstruksi dan Transportasi Korsel)
6. MoU on the Cooperation in the Field of Peatland (Menteri Luar Negeri dan Menteri Kehutanan Korsel)
7. MoU on Mutual Cooperation in Combating Corruption (Ketua KPK dan Ketua Komisi Antikorupsi dan Hak Sipil Korsel)

Melihat pentingnya kerja sama kedua negara dan implementasi nota kesepahaman di atas, Jokowi lantas mengundang Presiden Park Geun-hye untuk berkunjung ke Indonesia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5851 seconds (0.1#10.140)