Percepatan Proyek Listrik 35 Ribu MW Didukung ABM Investama

Rabu, 18 Mei 2016 - 23:32 WIB
Percepatan Proyek Listrik 35 Ribu MW Didukung ABM Investama
Percepatan Proyek Listrik 35 Ribu MW Didukung ABM Investama
A A A
JAKARTA - Percepatan proyek listrik 35.000 megawatt (MW) mendapatkan dukungan dari PT ABM Investama Tbk (ABMM) untuk merealisasikan program pemerintah yang dinilai akan menciptakan multiplier effect ke berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Proyek ini menurut ABM Investama merupakan langkah strategis dari pemerintah yang bisa menggerakkan sektor usaha dari hulu hingga ke hilir.

Direktur Utama ABM Investama Andi Djajanegara mengatakan kebijakan pemerintah yang memprioritaskan penggunaan batu bara melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga sangat membantu industri batubara domestik tetap bertahan di tengah tekanan bisnis yang masih terus terjadi.

“Pembangunan PLTU akan menyerap produksi batu bara domestik yang kini banyak menghadapi kendala akibat lesunya pasar global," kata dia di Jakarta, Kamis (18/5/2016).

Dia menambahkan, optimalisasi sumber daya alam nasional untuk mendukung program listrik 35 ribu MW perlu diikuti oleh kebijakan harga batu bara yang lebih kompetitif. Pasalnya, dengan skema harga saat ini, produksi batu bara nasional akan berkurang dan dapat mengakibatkan tidak tercukupinya pasokan batu bara untuk kebutuhan 35 ribu MW.

Dengan adanya insentif harga yang lebih kompetitif ke sektor pembangkit berbasis batu bara, diharapkan akan dapat menciptakan keberlangsungan proyek 35 ribu MW dan industri batu bara.

Sementara itu Direktur Keuangan ABM Investama Adrian Erlangga Sjamsul menjelaskan, ABM memiliki lini bisnis batu bara lewat PT Reswara Minergi Hartama dan PT Cipta Kridatama serta lini bisnis kelistrikan melalui PT Sumberdaya Sewatama. Menurutnya pada tahun ini perseroan akan memperkuat sinergi di antara anak perusahaan untuk fokus di dua sektor yaitu listrik dan batubara.

"Perseroan akan tetap melakukan upaya diversifikasi bisnis agar tercipta sumber pendapatan yang berimbang antara listrik dan tambang. Sesuai visi perusahaan tahun 2020, ABM menargetkan untuk dapat memiliki tambahan kapasitas terpasang hingga 1.750 MW atau 5% dari target 35 ribu MW," tandasnya.

Untuk mendukung program pemerintah 35 ribu MW, strategi pengelolaan belanja modal ABM akan difokuskan untuk membangun Independen Power Producer (IPP) dan mendapatkan kontrak proyek-proyek pertambangan baru.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1965 seconds (0.1#10.140)