Kuartal I, ROTI Baru Serap Capex Rp82 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) selaku pemilik brand Sari Roti selama kuartal I/2016 baru menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp82 miliar dari keseluruhan alokasi capex tahun ini yang sebesar Rp330 miliar.
(Baca: ROTI Tebar Dividen Rp53 Miliar dan Rombak Direksi)
"Aksi korporasi 2016 sejauh ini belum ada rencana. Capex untuk mendukung kinerja perusahaan secara keseluruhan tahun ini sekitar Rp330 miliar dari kas internal dan serapan sampai kuartal I sebesar Rp82 miliar," kata Public Relation Nippon Indosari Corpindo Stephen Orlando usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Dia menuturkan, kapasitas produksi perseroan sekitar 4,2 juta potong roti per hari dengan utilisasi rata-rata 50%-60%. Sementara, produk roti tawar paling laris, sehingga memberikan kontribusi besar terhadap penjualan 2015.
(Baca: ROTI Targetkan Kontribusi Pabrik di Filipina Semester II/2017)
Perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp2,17 triliun tahun lalu. "Total sales kita tahun lalu sekitar Rp2,17 triliun. Kontribusi terbesar penjualan 2015 masih dipegang roti tawar," imbuhya.
Menurutnya, perusahaan tidak melakukan ekspor, karena daya tahan produk tersebut cukup singkat. "Kita tidak ada ekspor. Produk bertahan lima hari, sementara diversifikasi produk baru belum bisa bilang sekarang, untuk strategi ke depan seperti apa masih diskusi, masih pembelajaran kita," pungkas Stephen.
(Baca: ROTI Tebar Dividen Rp53 Miliar dan Rombak Direksi)
"Aksi korporasi 2016 sejauh ini belum ada rencana. Capex untuk mendukung kinerja perusahaan secara keseluruhan tahun ini sekitar Rp330 miliar dari kas internal dan serapan sampai kuartal I sebesar Rp82 miliar," kata Public Relation Nippon Indosari Corpindo Stephen Orlando usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Dia menuturkan, kapasitas produksi perseroan sekitar 4,2 juta potong roti per hari dengan utilisasi rata-rata 50%-60%. Sementara, produk roti tawar paling laris, sehingga memberikan kontribusi besar terhadap penjualan 2015.
(Baca: ROTI Targetkan Kontribusi Pabrik di Filipina Semester II/2017)
Perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp2,17 triliun tahun lalu. "Total sales kita tahun lalu sekitar Rp2,17 triliun. Kontribusi terbesar penjualan 2015 masih dipegang roti tawar," imbuhya.
Menurutnya, perusahaan tidak melakukan ekspor, karena daya tahan produk tersebut cukup singkat. "Kita tidak ada ekspor. Produk bertahan lima hari, sementara diversifikasi produk baru belum bisa bilang sekarang, untuk strategi ke depan seperti apa masih diskusi, masih pembelajaran kita," pungkas Stephen.
(izz)