Saingi Go-Jek dkk, Adajek Siap Beroperasi Awal Juni
Jum'at, 20 Mei 2016 - 10:29 WIB
Saingi Go-Jek dkk, Adajek Siap Beroperasi Awal Juni
A
A
A
JAKARTA - Kemunculan transportasi berbasis daring (online) semakin menjamur di Ibu Kota. Setelah Go-Jek, Grabbike, dan Uber sukses menarik animo masyarakat terhadap ojek aplikasi, kini muncul satu lagi pesaing Go-Jek yang siap beroperasi awal Juni 2016 dengan label Adajek.
Managing Director PT Ada Solusi Infotech Teguh Mubarakh menuturkan, pihaknya berencana meluncurkan ojek aplikasi baru ini pada 2 Juni 2016. Di awal peluncuran, ojek aplikasi ini akan melayani antar jemput dan jasa kurir barang.
Saat ini, pihaknya tengah menjaring para pemotor (bikers) untuk bergabung dan menjadi pengendara ojek online. "Jadi, pasti kan kita harus membangun fondasi. Rider ini fondasinya. Kalau kita launch belum ada rider bagaimana," kata dia dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Dia menargetkan, dapat menjaring 10 ribu pemotor untuk menjadi bikers saat peluncuran pada 2 Juni 2016. Pendaftaran dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu datang langsung ke kantor pusat di Cibubur, mengunjungi situs Adajek, menggunakan pesan aplikasi (whatsapp), dan lewat koordinator lapangan yang ada di Bekasi, Bogor, Depok, dan Jakarta Pusat. "Syaratnya, SIM C, KTP, Kartu Keluarga, dan surat pengantar RT," sebut dia.
Menariknya, Adajek tidak hanya membidik masyarakat yang melek teknologi dan mahir internet untuk menjadi konsumennya. Namun, dengan sistem Stop N Go maka calon konsumen yang tidak memiliki ponsel pintar pun bisa menggunakan jasa Adajek.
"Caranya nanti, misalnya ada pemotor memakai atribut Adajek. Nah itu bisa stop langsung. Stop n Go terobosan, mungkin belum ada di ojek online lain. Analoginya hampir sama seperti taksi. Transaksi dua arah," tandasnya.
Managing Director PT Ada Solusi Infotech Teguh Mubarakh menuturkan, pihaknya berencana meluncurkan ojek aplikasi baru ini pada 2 Juni 2016. Di awal peluncuran, ojek aplikasi ini akan melayani antar jemput dan jasa kurir barang.
Saat ini, pihaknya tengah menjaring para pemotor (bikers) untuk bergabung dan menjadi pengendara ojek online. "Jadi, pasti kan kita harus membangun fondasi. Rider ini fondasinya. Kalau kita launch belum ada rider bagaimana," kata dia dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Dia menargetkan, dapat menjaring 10 ribu pemotor untuk menjadi bikers saat peluncuran pada 2 Juni 2016. Pendaftaran dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu datang langsung ke kantor pusat di Cibubur, mengunjungi situs Adajek, menggunakan pesan aplikasi (whatsapp), dan lewat koordinator lapangan yang ada di Bekasi, Bogor, Depok, dan Jakarta Pusat. "Syaratnya, SIM C, KTP, Kartu Keluarga, dan surat pengantar RT," sebut dia.
Menariknya, Adajek tidak hanya membidik masyarakat yang melek teknologi dan mahir internet untuk menjadi konsumennya. Namun, dengan sistem Stop N Go maka calon konsumen yang tidak memiliki ponsel pintar pun bisa menggunakan jasa Adajek.
"Caranya nanti, misalnya ada pemotor memakai atribut Adajek. Nah itu bisa stop langsung. Stop n Go terobosan, mungkin belum ada di ojek online lain. Analoginya hampir sama seperti taksi. Transaksi dua arah," tandasnya.
(izz)
