Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Masih Lesu
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada pembukaan akhir pekan ini kembali melemah. Mata uang Garuda pada Jumat (20/5/2016) dibuka lesu 30 poin ke level Rp13.595/USD. Pada penutupan pasar uang Kamis kemarin, rupiah ditutup Rp13.565/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, Jumat (20/5/2016), rupiah dibuka turun 0,3118% dari Rp13.550/USD menjadi Rp13.633/USD.
Sementara data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada pembukaan hari ini berada di level Rp13.595/USD. Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah menembus Rp13.573/USD pada Jumat ini. Rupiah terdepresiasi sebesar 0,78% atau 106 poin dari level Rp13.467/USD pada penutupan Kamis kemarin.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan masih ada sentimen dari The Fed yang bisa mengurangi kesempatan bagi laju rupiah pada hari ini, dimana berpeluang melanjutkan pelemahan.
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.478/USD serta resisten Rp13.460/USD dan etap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah.
Sementara, nilai tukar rupiah kemarin kurang lebih sama seperti IHSG dimana cenderung ditutup melemah pada perdagangan kemarin.
Rupiah melemah dipengaruhi oleh respon pelaku pasar terhadap rilis notulensi rapat The Fed yang menyebabkan USD menguat. Tampaknya pelaku pasar terlalu berlebihan dalam menanggapi rencana kenaikan tersebut seiring baru berupa wacana.
Sebelumnya, Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer dan Presiden The Fed untuk wilayah New York, William Dudley mengatakan ekspektasi pasar cukup senang untuk kemungkinan kenaikan suku bunga bulan Juni atau Juli.
Berdasarkan data Yahoo Finance, Jumat (20/5/2016), rupiah dibuka turun 0,3118% dari Rp13.550/USD menjadi Rp13.633/USD.
Sementara data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada pembukaan hari ini berada di level Rp13.595/USD. Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah menembus Rp13.573/USD pada Jumat ini. Rupiah terdepresiasi sebesar 0,78% atau 106 poin dari level Rp13.467/USD pada penutupan Kamis kemarin.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan masih ada sentimen dari The Fed yang bisa mengurangi kesempatan bagi laju rupiah pada hari ini, dimana berpeluang melanjutkan pelemahan.
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.478/USD serta resisten Rp13.460/USD dan etap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah.
Sementara, nilai tukar rupiah kemarin kurang lebih sama seperti IHSG dimana cenderung ditutup melemah pada perdagangan kemarin.
Rupiah melemah dipengaruhi oleh respon pelaku pasar terhadap rilis notulensi rapat The Fed yang menyebabkan USD menguat. Tampaknya pelaku pasar terlalu berlebihan dalam menanggapi rencana kenaikan tersebut seiring baru berupa wacana.
Sebelumnya, Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer dan Presiden The Fed untuk wilayah New York, William Dudley mengatakan ekspektasi pasar cukup senang untuk kemungkinan kenaikan suku bunga bulan Juni atau Juli.
(ven)