Akhir Pekan, IHSG Berhasil Landing ke Zona Hijau
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan akhir pekan ini berhasil landing di zona hijau, menguat 0,16% atau 7,66 poin ke level 4.711,88, pada Jumat (20/5/2016).
Sebelumnya pada sesi I perdagangan hari ini, indeks berhasil rebound 4,68 poin atau 0,10% ke level 4.708,90. Adapun pada pembukaan hari ini, indeks dibuka melemah 0,11% atau 5,25 poin ke 4.698,97.
Penguatan indeks seiring dengan menguatnya sebagian besar pasar Asia.
Melansir CNBC, Jumat (20/5/2016) mengabarkan mayoritas bursa Asia menguat setelah menapak kerugian sebelumnya. Aksi rebound pasar Asia seolah mementahkan komentar hawkish The Fed yang akan menaikkan suku bunga pada Juni mendatang.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225 naik 0,54% atau 89,69 poin ke level 16.736,35. Hal ini menghapus kerugian sebelumnya dan yen menguat sedikit terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Nilai tukar USD-yen berada di 110,20 pada 02:23 SIN/HK, setelah sebelumnya sempat tinggi pada tingkat 110,32 pada Kamis kemarin.
Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 1,06% pada 3:19 SIN/HK. Shanghai Composite berakhir 0,68% atau 19,03 poin pada 2.825,94 dan Shenzen Composite lari 19,067 poin alias 1,07% ke level 1.794,95.
Di Australia, indeks S&P / ASX 200 berakhir menguat 0,53% atau 27,958 poin pada 5.351,30. Kospi Korea Selatan naik tipis 0,05% atau 0,89 poin menjadi 1.947,67 setelah terombang-ambing antara wilayah positif dan negarif.
Penguatan bursa Asia ini setelah pasar mengacuhkan komentar hawkish The Fed yang kemungkinan akan melakukan kebijakan moneternya.
Sebelumnya, Presiden Fed New York William Dudley mengatakan bahwa ekspektasi pasar cukup senang untuk kemungkinan kenaikan suku bunga bulan Juni atau Juli sudah naik. “Orang-orang sudah mulai bertanya-tanya berapa banyak kebenaran yang ada untuk kenaikan suku bunga musim panas,” kara Mark Matthews, kepala penelitian untuk Asia di bank swasta Julius Baer seperti dikutip CNBC.
Reuters mewartakan, penguatan ini karena kalangan investor sedang menunggu permentuan para menteri keuangan dalam G-7 di Tokyo, yang akan memberikan kejelasan atas pelaksanaan kebijakan moneter dan fiskal global.
Sementara itu, nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia tercatat sebesar Rp5,49 triliun dengan 4,16 miliar saham yang diperdagangkan. Adapun transaksi bersih asing mencapai Rp115,924 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,534 triliun dan aksi beli sebesar Rp2,650 triliun.
Dari 384 saham yang perdagangkan, sebanyak 152 saham menguat, 131 saham melemah, dan 101 saham stagnan.
Sektor saham yang menguat dipimpin oleh aneka industri yang naik 1,40% diikuti industri dasar sebesar 1,14%. Sementara sektor yang melemah adalah sektor perdagangan 0,94%.
Top gainers untuk akhir pekan ini adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra International Tbk (AASI), PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Untuk top losers berturut-turut adalah PT Asuransi Bina Darta Arta Tbk (ABDA), PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO), PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Sebelumnya pada sesi I perdagangan hari ini, indeks berhasil rebound 4,68 poin atau 0,10% ke level 4.708,90. Adapun pada pembukaan hari ini, indeks dibuka melemah 0,11% atau 5,25 poin ke 4.698,97.
Penguatan indeks seiring dengan menguatnya sebagian besar pasar Asia.
Melansir CNBC, Jumat (20/5/2016) mengabarkan mayoritas bursa Asia menguat setelah menapak kerugian sebelumnya. Aksi rebound pasar Asia seolah mementahkan komentar hawkish The Fed yang akan menaikkan suku bunga pada Juni mendatang.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225 naik 0,54% atau 89,69 poin ke level 16.736,35. Hal ini menghapus kerugian sebelumnya dan yen menguat sedikit terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Nilai tukar USD-yen berada di 110,20 pada 02:23 SIN/HK, setelah sebelumnya sempat tinggi pada tingkat 110,32 pada Kamis kemarin.
Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 1,06% pada 3:19 SIN/HK. Shanghai Composite berakhir 0,68% atau 19,03 poin pada 2.825,94 dan Shenzen Composite lari 19,067 poin alias 1,07% ke level 1.794,95.
Di Australia, indeks S&P / ASX 200 berakhir menguat 0,53% atau 27,958 poin pada 5.351,30. Kospi Korea Selatan naik tipis 0,05% atau 0,89 poin menjadi 1.947,67 setelah terombang-ambing antara wilayah positif dan negarif.
Penguatan bursa Asia ini setelah pasar mengacuhkan komentar hawkish The Fed yang kemungkinan akan melakukan kebijakan moneternya.
Sebelumnya, Presiden Fed New York William Dudley mengatakan bahwa ekspektasi pasar cukup senang untuk kemungkinan kenaikan suku bunga bulan Juni atau Juli sudah naik. “Orang-orang sudah mulai bertanya-tanya berapa banyak kebenaran yang ada untuk kenaikan suku bunga musim panas,” kara Mark Matthews, kepala penelitian untuk Asia di bank swasta Julius Baer seperti dikutip CNBC.
Reuters mewartakan, penguatan ini karena kalangan investor sedang menunggu permentuan para menteri keuangan dalam G-7 di Tokyo, yang akan memberikan kejelasan atas pelaksanaan kebijakan moneter dan fiskal global.
Sementara itu, nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia tercatat sebesar Rp5,49 triliun dengan 4,16 miliar saham yang diperdagangkan. Adapun transaksi bersih asing mencapai Rp115,924 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,534 triliun dan aksi beli sebesar Rp2,650 triliun.
Dari 384 saham yang perdagangkan, sebanyak 152 saham menguat, 131 saham melemah, dan 101 saham stagnan.
Sektor saham yang menguat dipimpin oleh aneka industri yang naik 1,40% diikuti industri dasar sebesar 1,14%. Sementara sektor yang melemah adalah sektor perdagangan 0,94%.
Top gainers untuk akhir pekan ini adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra International Tbk (AASI), PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Untuk top losers berturut-turut adalah PT Asuransi Bina Darta Arta Tbk (ABDA), PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO), PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
(ven)