Kebangkitan Nasional, Rupiah Justru Terpuruk ke Rp13.608/USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan akhir pekan ini, terperosok 30 poin ke level Rp13.608/USD pada Jumat (20/5/2016). Rupiah gagal bangkit ditengah peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang memang sepi pemberitaan.
Sepanjang perdagangan hari ini, kurs rupiah bergerak di kisaran Rp13.558-Rp13.678. Sementara pada pembukaan pagi hari, mata uang Garuda sudah loyo ke level Rp13.595/USD, dari sebelumnya Rp13.565/USD pada penutupan Kamis kemarin.
Merujuk Yahoo Finance, Jumat (20/5/2016), rupiah ditutup jatuh ke Rp13.670/USD dari sebelumnya Rp13.550/USD pada kemarin. Sedangkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,3% menjadi Rp13.608/USD.
Setali tiga uang, posisi rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, juga melemah 0,7% ke level Rp13.573/USD. Sehari sebelumnya rupiah masih berada di level Rp13.467/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah ditutup berada di level Rp13.670/USD, turun dari pembukaan yaitu Rp13.595/USD.
Melemahnya mata uang Garuda ini masih dibayangi kekhawatiran pasar terkait The Fed yang menginisiasi kenaikan suku bunga pada Juni mendatang. Berdasarkan Fed Funds Futures, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada Juni sebesar 28%.
Sepanjang perdagangan hari ini, kurs rupiah bergerak di kisaran Rp13.558-Rp13.678. Sementara pada pembukaan pagi hari, mata uang Garuda sudah loyo ke level Rp13.595/USD, dari sebelumnya Rp13.565/USD pada penutupan Kamis kemarin.
Merujuk Yahoo Finance, Jumat (20/5/2016), rupiah ditutup jatuh ke Rp13.670/USD dari sebelumnya Rp13.550/USD pada kemarin. Sedangkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,3% menjadi Rp13.608/USD.
Setali tiga uang, posisi rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, juga melemah 0,7% ke level Rp13.573/USD. Sehari sebelumnya rupiah masih berada di level Rp13.467/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah ditutup berada di level Rp13.670/USD, turun dari pembukaan yaitu Rp13.595/USD.
Melemahnya mata uang Garuda ini masih dibayangi kekhawatiran pasar terkait The Fed yang menginisiasi kenaikan suku bunga pada Juni mendatang. Berdasarkan Fed Funds Futures, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada Juni sebesar 28%.
(ven)