Rupiah Berakhir Dihajar USD, Euro Menyusut
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup makin terpuruk, ketika USD mengurangi kerugian terhadap yen pada pasar mata uang. Pada sesi sebelumnya USD sempat tertekan hampir 1% untuk menyentuh level terendah 109.12.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg hari ini berakhir pada level Rp13.638/USD dengan kisaran Rp13.570-Rp13.703/USD. Posisi ini tercatat melemah sebesar 66 poin jika dibanding penutupan kemarin di level Rp13.572/USD.
Sementara, berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada sore ini ada pada posisi Rp13.667/USD dan tercatat masih belum membaik dari penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp13.585/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini ditutup pada level Rp13.670/USD dengan kisaran harian Rp13.578-Rp13.710/USD. Posisi tersebut tidak lebih baik dibandingkan penutupan sebelumnya Rp13.580/USD
Di sisi lain, rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI hari ini terparkir ke level Rp13.606/USD. Posisi ini tercatat membaik, meski tidak signifikan dari posisi kemarin Rp13.607/USD.
Dilansir Reuters, Selasa (24/5/2016) USD kembali ke trek positif untuk menutup hari ini dengan kenaikan 0,4% ke level 109.40 terhadap yen, untuk mendekati level tertinggi pada akhir pekan kemarin 110.59. Secara keseluruhan, USD telah diperkuat oleh sinyal The Fed untuk menaikkan kembali suku bunga acuan (Fed rate) lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
"Tekanan kepada yen menjadi lebih kuat saat pasar saham melemah dan kejatuhan komoditas. Indeks USD cukup kokoh secara keseluruhan di tengah persiapan pasar menanti kenaikan Fed rate di bulan Juni," jelas Analis FX IG Securities Junichi Ishikawa.
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama lainnya cenderung bertahan naik di level 95.33, tidak jauh berbeda dari level tertinggi sejak 29 Maret pada Kamis kemarin di posisi 95.520. Sedangkan euro lebih rendah 0,1% terhadap USD menjadi 1.1210 meningkat dibandingkan posisi terendah sejak Maret pada level 1.1180.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg hari ini berakhir pada level Rp13.638/USD dengan kisaran Rp13.570-Rp13.703/USD. Posisi ini tercatat melemah sebesar 66 poin jika dibanding penutupan kemarin di level Rp13.572/USD.
Sementara, berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada sore ini ada pada posisi Rp13.667/USD dan tercatat masih belum membaik dari penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp13.585/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini ditutup pada level Rp13.670/USD dengan kisaran harian Rp13.578-Rp13.710/USD. Posisi tersebut tidak lebih baik dibandingkan penutupan sebelumnya Rp13.580/USD
Di sisi lain, rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI hari ini terparkir ke level Rp13.606/USD. Posisi ini tercatat membaik, meski tidak signifikan dari posisi kemarin Rp13.607/USD.
Dilansir Reuters, Selasa (24/5/2016) USD kembali ke trek positif untuk menutup hari ini dengan kenaikan 0,4% ke level 109.40 terhadap yen, untuk mendekati level tertinggi pada akhir pekan kemarin 110.59. Secara keseluruhan, USD telah diperkuat oleh sinyal The Fed untuk menaikkan kembali suku bunga acuan (Fed rate) lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
"Tekanan kepada yen menjadi lebih kuat saat pasar saham melemah dan kejatuhan komoditas. Indeks USD cukup kokoh secara keseluruhan di tengah persiapan pasar menanti kenaikan Fed rate di bulan Juni," jelas Analis FX IG Securities Junichi Ishikawa.
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama lainnya cenderung bertahan naik di level 95.33, tidak jauh berbeda dari level tertinggi sejak 29 Maret pada Kamis kemarin di posisi 95.520. Sedangkan euro lebih rendah 0,1% terhadap USD menjadi 1.1210 meningkat dibandingkan posisi terendah sejak Maret pada level 1.1180.
(akr)