Datangi Kediaman JK, BPS Data Sensus Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mendatangi kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk melakukan pendataan sensus ekonomi 2016.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, sensus ekonomi kali ini diadakan selama sebulan dari 1 Mei hingga 31 Mei 2016. Pihaknya mendata lengkap dari rumah ke rumah.
"Perlu kami laporkan, pendataan sensus ekonomi untuk mendata secara lengkap dari rumah ke rumah. Untuk rumah tangga akan kami tanyakan apa punya usaha," ujarnya di Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Setelah itu, kata dia, juga akan melakukan hal yang sama ke perusahaan. Baik yang memiliki tempat usaha tetap dan berpindah seperti pedagang.
Kemudian, sensus dari perusahaan ke perusahaan baik yang tetap dan tidak tetap, pedagang keliling, bisnis online disisir semua oleh BPS. Cakupan sensus ekonomi seluruh lapangan usaha kecuali pertanian.
Suryamin mengemukakan, sedang mendata lengkap jumlah usaha di Indonesia. Sebagai gambaran, sensus ekonomi terakhir 10 tahun lalu mencatat ada 22,6 juta usaha.
"Kami sedang data lengkap, kami belum tahu dapat berapa juta usaha. Gambaran sepuluh tahun sekali 22,6 juta usaha dan perusahaan pada 2006," pungkasnya.
Adapun data tersebut nantinya akan disajikan di pidato Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus tapi masih tahap pertama dan selengkapnya pada akhir tahun.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, sensus ekonomi kali ini diadakan selama sebulan dari 1 Mei hingga 31 Mei 2016. Pihaknya mendata lengkap dari rumah ke rumah.
"Perlu kami laporkan, pendataan sensus ekonomi untuk mendata secara lengkap dari rumah ke rumah. Untuk rumah tangga akan kami tanyakan apa punya usaha," ujarnya di Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Setelah itu, kata dia, juga akan melakukan hal yang sama ke perusahaan. Baik yang memiliki tempat usaha tetap dan berpindah seperti pedagang.
Kemudian, sensus dari perusahaan ke perusahaan baik yang tetap dan tidak tetap, pedagang keliling, bisnis online disisir semua oleh BPS. Cakupan sensus ekonomi seluruh lapangan usaha kecuali pertanian.
Suryamin mengemukakan, sedang mendata lengkap jumlah usaha di Indonesia. Sebagai gambaran, sensus ekonomi terakhir 10 tahun lalu mencatat ada 22,6 juta usaha.
"Kami sedang data lengkap, kami belum tahu dapat berapa juta usaha. Gambaran sepuluh tahun sekali 22,6 juta usaha dan perusahaan pada 2006," pungkasnya.
Adapun data tersebut nantinya akan disajikan di pidato Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus tapi masih tahap pertama dan selengkapnya pada akhir tahun.
(ven)