Investor Veteran Jim Rogers Ramalkan Ledakan Ekonomi Rusia

Jum'at, 10 Januari 2025 - 06:32 WIB
loading...
Investor Veteran Jim...
Investor veteran Jim Rogers mengatakan, Rusia bakal mengalami ledakan ekonomi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Investor veteran Jim Rogers mengatakan, Rusia bakal mengalami ledakan ekonomi setelah perang Ukraina berakhir. Menurutnya resolusi konflik akan menstabilkan situasi geopolitik dan berdampak positif pada obligasi Rusia, rubel, dan investasi asing.

Dalam sebuah wawancara dengan RBK, investor asal AS itu mengutarakan, berakhirnya perang Ukraina akan memungkinkan investor asing untuk kembali ke pasar. Banyak dana milik investor non-Rusia diblokir karena sanksi Barat terkait Ukraina dan aksi balasan Moskow sejak awal 2022.



Pada bulan Maret, Rusia meluncurkan skema pertukaran aset yang memungkinkan investor Rusia dan asing untuk menukar sekuritas Barat yang dibekukan dengan dana yang tidak bergerak di Rusia. Dua putaran skema membebaskan aset asing sekitar 10,64 miliar rubel (USD102 juta).

Namun Rogers, yang portofolio Rusianya mencakup saham di maskapai penerbangan negara Aeroflot, tidak berpartisipasi. Dia mengaku ingin mempertahankan aset Rusia dan berharap dapat membeli lebih banyak setelah non-residen mendapatkan kesempatan untuk berdagang di pasar Rusia.

"Saya akan dengan senang hati membeli lebih banyak saham Aeroflot, saya akan dengan senang hati membeli saham Moscow Exchange, saya akan dengan senang hati membeli sesuatu jika ada perdamaian yang nyata," katanya.

Rogers mengatakan, pasar Rusia saat ini tidak cocok bagi sebagian besar investor asing karena risiko terkait konflik, termasuk kekhawatiran penyitaan aset. Namun dia memprediksi bakal ada perubahan drastis setelah resolusi, yang mengarah pada ledakan pasar, harga obligasi yang lebih tinggi, hingga penguatan rubel.

"Jika situasinya berubah, mungkin saya akan didorong untuk lebih memperhatikan obligasi dan rubel," kata Rogers.

Dia menambahkan, bahwa saham di Bursa Moskow (MOEX) dan saham travel serta pariwisata dapat menjadi penerima manfaat yang signifikan setelah ketegangan geopolitik mereda.

Pandangan optimisme Rogers dikaitkan dengan kemenangan pemilihan presiden AS Donald Trump. Dimana Trump telah berjanji bakal mendamaikan perang Ukraina setelah kembali ke Gedung Putih. Ditambah serta utusan khusus untuk Rusia dan Ukraina, Keith Kellogg baru-baru ini menyatakan harapan terciptanya resolusi dalam waktu 100 hari setelah pelantikan Trump pada 20 Januari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0991 seconds (0.1#10.140)