Ketahanan Ekonomi RI Bakal Diuji Kenaikan Fed Rate

Sabtu, 28 Mei 2016 - 15:35 WIB
Ketahanan Ekonomi RI...
Ketahanan Ekonomi RI Bakal Diuji Kenaikan Fed Rate
A A A
TANGERANG - Bank Indonesia (BI) menerangkan rencana The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) untuk menaikkan kembali suku bunga acuan atau Fed rate pada awal bulan depan akan berimbas kepada ekonomi Tanah Air. Karena hal tersebut pemerintah diharuskan membuat kebijakan yang mampu menjaga perekonomian tetap stabil.

Bercermin dari kondisi sebelumnya ketika ada isu kenaikan fed rate, rupiah langsung bergejolak. Namun BI dan pemerintah dinilai kali ini semakin siap mengantisipasi dampak dari kenaikan Fed rate. Terbukti dari kondisi rupiah yang masih dalam kondisi stabil.

"Kalau dari personal view saya, kayaknya masih tahan (ekonomi Indonesia). Memang, kalau suku bunga global naik, kita pasti akan naikkan suku bunga juga. Tapi Indonesia saya yakin akan lebih siap," ucap Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI Pribadi Santosodi Karawaci, Tangerang, Sabtu (27/6/2016).

(Baca Juga: BI Ragu Ekonomi Global Siap Hadapi Kenaikan Suku Bunga AS)

Dampak lain yakni, menurutnya pembiayaan fiskal dari bond (Surat Utang Negara/obligasi) pasti akan naik sehingga pembiayaan pemerintah untuk program-program yang sudah ada di list pasti akan lebih mahal.

"Kalau yang saya lihat dari realisasi Mei 2016, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah melakukan penerbitan bond yang jauh lebih besar. Jadi, sebelum suku bunga Fed naik dia sudah terbitkan bond dalam jumlah lebih besar. 56% di Mei sudah dilakukan, lebih cepat dari sebelumnya. Jadi dari sisi financing tidak masalah," lanjutnya

Sedangkan dari sisi pajak, dia menambahkan pasti akan ada penyesuaian. Apalagi pemerintah dan DPR akan segera mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU Tax) pengampunan pajak atau Tax Amnesty yang akan menutup realisasi pajak yang menurun.

"Pasti ada asumsi kalau kenaikan fed rate ini, nanti pajaknya tidak akan sampai. Terus bagaimana? Pasti nanti ada penyesuaian. Kalau tax amnesty bisa dilakukan dengan maksimal, dia akan bisa menutup realisasi pajak yang kita tahu masih turun sejak beberapa tahun terakhir," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3836 seconds (0.1#10.140)