Analis: Seharusnya BI 7-Days Repo Rate sejak Dulu
A
A
A
TANGERANG - Analis Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy mengatakan, seharusnya pemberlakuan suku bunga 7 days reserve repo rate dilakukan sejak dulu dan menjadi benchmark untuk short term terutama over night.
Menurutnya, kebijakan ini telah diterima market dengan respons positif. Pemberlakuannya baru dilakukan sekarang karena memang kebijakan pemerintah yang ingin melihat kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih stabil terlebih dulu.
Hal tersebut dibuktikan dengan inflasi dan yang rupiah yang lebih stabil dan manageable. "Mereka responnya positif dan sebagian ada yang bilang kenapa tidak dari dulu dilakukan. Tapi memang baru sekarang dilakukan pemerintah karena kondiai rupiah dan inflasi yang lebih stabil dan terkendali," kata Leo di Karawaci, Tangerang, Sabtu (28/5/2016).
Selain positif untuk market, ternyata kebijakan ini juga positif untuk sektor perbankan. Jika dulu berbicara soal BI rate di atasnya pasti ada landing facility dan deposit facility.
"Padahal, landing facility kita 7,25% dan itu berlaku night. Bank kalau pinjam ke BI cost-nya tinggi. Siap yang mau bayar 7,25% untuk overnight? Dengan perubahan ke 7 days reverse repo, targetnya membuat policy rate dengan landing facility dan deposit facility itu simetris," kata dia.
Karena, lanjut Leo, salah satu yang membuat BI Rate tidak efektif adalah landing facility dan deposit facility asimetris. Maka, nanti perbankan akan melihat lebih realitis.
Dia mengatakan, jika bank butuh likuiditas, BI rate sudah mendekati overnight dan pada akhirnya ini merupakan mekanisme untuk menurunkan tingkat suku bunga deposito karena landing facility ini menjadi cost.
"Saya juga melihatnya mekanisme market untuk menurunkan tingkat bunga deposito akan terjadi karena term structure akan turun lebih landai," imbuhnya.
Sementara, dari sisi market lainnya, yang ditunggu berikutnya adalah reaksi OJK dari perubahan policy rate ini. Sampai saat ini, OJK belum merespons soal suku bunga baru ini.
"Apa yang akan dilakukan mereka? Market ingin lihat benar tidak OJK akan tetap pakai suku bunga 12 bulan? Walau banyak yang berasumsi demikian, kita tunggu saja respons mereka," pungkasnya.
Menurutnya, kebijakan ini telah diterima market dengan respons positif. Pemberlakuannya baru dilakukan sekarang karena memang kebijakan pemerintah yang ingin melihat kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih stabil terlebih dulu.
Hal tersebut dibuktikan dengan inflasi dan yang rupiah yang lebih stabil dan manageable. "Mereka responnya positif dan sebagian ada yang bilang kenapa tidak dari dulu dilakukan. Tapi memang baru sekarang dilakukan pemerintah karena kondiai rupiah dan inflasi yang lebih stabil dan terkendali," kata Leo di Karawaci, Tangerang, Sabtu (28/5/2016).
Selain positif untuk market, ternyata kebijakan ini juga positif untuk sektor perbankan. Jika dulu berbicara soal BI rate di atasnya pasti ada landing facility dan deposit facility.
"Padahal, landing facility kita 7,25% dan itu berlaku night. Bank kalau pinjam ke BI cost-nya tinggi. Siap yang mau bayar 7,25% untuk overnight? Dengan perubahan ke 7 days reverse repo, targetnya membuat policy rate dengan landing facility dan deposit facility itu simetris," kata dia.
Karena, lanjut Leo, salah satu yang membuat BI Rate tidak efektif adalah landing facility dan deposit facility asimetris. Maka, nanti perbankan akan melihat lebih realitis.
Dia mengatakan, jika bank butuh likuiditas, BI rate sudah mendekati overnight dan pada akhirnya ini merupakan mekanisme untuk menurunkan tingkat suku bunga deposito karena landing facility ini menjadi cost.
"Saya juga melihatnya mekanisme market untuk menurunkan tingkat bunga deposito akan terjadi karena term structure akan turun lebih landai," imbuhnya.
Sementara, dari sisi market lainnya, yang ditunggu berikutnya adalah reaksi OJK dari perubahan policy rate ini. Sampai saat ini, OJK belum merespons soal suku bunga baru ini.
"Apa yang akan dilakukan mereka? Market ingin lihat benar tidak OJK akan tetap pakai suku bunga 12 bulan? Walau banyak yang berasumsi demikian, kita tunggu saja respons mereka," pungkasnya.
(izz)