Tarif Listrik Mulai Hari Ini Kembali Naik
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) mulai hari ini (1 Juni 2016) kembali menaikkan tarif listrik 12 golongan pelanggan yang mengikuti tarif penyesuaian (adjustment tariff). Kenaikan yang berlaku untuk pelanggan kelompok tegangan rendah, menengah, dan tinggi ini berkisar antara Rp8 sampai Rp11 per kilowatt hour (kWh).
Direktur Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, kenaikan tarif listrik pada Juni 2016 dikarenakan kurs dolar Amerika Serikat (USD) mengalami kenaikan dan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) yang juga sedikit terkerek.
"Tarif listrik mengikuti mekanisme tariff adjustment Juni naik, namun masih relatif stabil," kata dia seperti dalam rilis di Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Benny menuturkan, kenaikan yang terjadi pada periode ini tidak akan terlalu besar. Adapun posisi nilai tukar rupiah terhadap USD pada April 2016 yang dijadikan patokan kenaikan ini adalah Rp13.180 per USD.
Kemudian, untuk harga ICP pada April 2016 mengalami kenaikan USD3,01 per barel, dari sebelumnya Maret 2016 sebesar USD34,19 per barel menjadi USD37,20 per barel. Untuk inflasi pada April 2016 sebesar -0,45% sebelumnya pada Maret 0,19%.
"Tarif listrik pada Juni 2016 di tegangan rendah (TR) naik Rp11 per kWh, dari sebelumnya pada Mei 2016 sebesar Rp1.353 per kWh menjadi Rp1.356 per kWh pada bulan Juni," imbuh dia.
Kemudian, untuk tegangan menengah (TM) naik Rp9 per kWh, dari sebelumnya sebesar Rp1.041 per kWh menjadi Rp1.050 per kWh pada bulan Juni nanti. "Tarif listrik pada Mei 2016 di tegangan tinggi (TT) naik Rp8 per kWh, dari sebelumnya sebesar Rp932 per kWh menjadi Rp940 per kWh," pungkasnya.
Direktur Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, kenaikan tarif listrik pada Juni 2016 dikarenakan kurs dolar Amerika Serikat (USD) mengalami kenaikan dan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) yang juga sedikit terkerek.
"Tarif listrik mengikuti mekanisme tariff adjustment Juni naik, namun masih relatif stabil," kata dia seperti dalam rilis di Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Benny menuturkan, kenaikan yang terjadi pada periode ini tidak akan terlalu besar. Adapun posisi nilai tukar rupiah terhadap USD pada April 2016 yang dijadikan patokan kenaikan ini adalah Rp13.180 per USD.
Kemudian, untuk harga ICP pada April 2016 mengalami kenaikan USD3,01 per barel, dari sebelumnya Maret 2016 sebesar USD34,19 per barel menjadi USD37,20 per barel. Untuk inflasi pada April 2016 sebesar -0,45% sebelumnya pada Maret 0,19%.
"Tarif listrik pada Juni 2016 di tegangan rendah (TR) naik Rp11 per kWh, dari sebelumnya pada Mei 2016 sebesar Rp1.353 per kWh menjadi Rp1.356 per kWh pada bulan Juni," imbuh dia.
Kemudian, untuk tegangan menengah (TM) naik Rp9 per kWh, dari sebelumnya sebesar Rp1.041 per kWh menjadi Rp1.050 per kWh pada bulan Juni nanti. "Tarif listrik pada Mei 2016 di tegangan tinggi (TT) naik Rp8 per kWh, dari sebelumnya sebesar Rp932 per kWh menjadi Rp940 per kWh," pungkasnya.
(izz)